Peristiwa

DANREM 071/WK BUKA PENGUATAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN PEMBEKALAN, PENCEGAHAN SERTA PENANGANAN RADIKALISME BAGI BABINSA KODAM IV/DIP

Pekalongan, MediaTajam. Com _ Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi pada Rabu (13/9) di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen Pekalongan, membuka kegiatan Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Pembekalan, Pencegahan serta Penanganan Radikalisme bagi para Babinsa Kodam IV/Dip.

Kegiatan tersebut diikuti 400 Babinsa perwakilan Kodim sejajaran Kodam IV/Dip, dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 13 s.d 14 September 2017.

Penguatan wawasan kebangsaan dam pembekalan, pencegahan serta penanganan radikalisme bagi para Baninsa Kodam IV/Dip, beberapa materi yang akan dilaksanakan diantaranya berupa pembekalan dari Asintelkasdam IV/Dip, materi dari Bintaldam IV/Dip, dari MUI Kab.Pekalongan, materi gula semut dari Babinsa Kodim 0705/Mgl Sertu Komarudin, materi penetasan telur ayam dan bebek dari Babinsa Kodim 0702/Pbg Serma Mardiono, materi kesehatan dan Kakesdam IV/Dip, pembekalan Asterkasdam IV/Dip, serta akan dilaksanakannya Jam Komandan dari Pangdam IV/Dip/Kasdam IV/Dip/Danrem 071/Wk dan Wawasan Kebangsaan dari KH.Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dari Pekalongan.

Pangdam IV/Dip Mayjen TNI Tatang Sulaiman dalam amanatnya yang disampaikan Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kepekaan para Babinsa di wilayah Kodam IV/Dip dalam mendeteksi dini terhadap kejadian-kejadian yang mengarah dalam kegiatan radikalisme dan terorisme yang telah berkembang di masyarakat, serta membekali para Babinsa agar dapat mengajak dan mempengaruhi warga binaannya untuk tidak terjebak dan terpengaruh terhadap kegiatan radikalisme dan terorisme.

Dikatakan Pangdam IV/Dip, perkembangan situasi di Jawa Tengah saat ini menjadi barometer stabilitas nasional, sehingga perlu mengantisipasi setiap potensi ancaman yang ada termasuk kemungkinan terbentuknya kelompok-kelompok radikal yang mengarah pada terjadinya aksi-aksi terorisme dibeberapa wilayah di Jawa Tengah.

“Radikalisme merupakan paham yang menghendaki terjadinya perubahan atau pembaharuan sosial politik secara drastis dengan cara kekerasan atau paksaan, dan pada akhir-akhir ini disinyalir banyak bermunculan pengikut paham radikalisme agama yang fanatik atau ekstrim dan dalam mengaktualisasikannya tidak jarang dengan menggunakan cara kekerasan”, ungkapnya.

“Kelompok-kelompok radikal ini bersifat eksklusif dan menganggap dirinya yang paling benar sehingga mereka cenderung mengkafirkan semua orang yang memiliki paham dan pandangan yang berbeda dengan kelompok mereka”, terangnya.

Menurut Pangdam IV/Dip bahwa kondisi seperti itu harus segera kita antisipasi, karena kelompok-kelompok tersebut terys berkembang untuk merekrut anggota baru dan membina militansi anggotanya.

“Karenanya, jangan sampai kita kecolongan dan kalah cepat dari kelompok-kelompok teroris yang berusaha melakukan aksi yang dapat mengancam stabilitas keamanan wilayah maupun nasional”, tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, menyampaikan beberapa kejadian penangkapan terduga teroris dibeberapa wilayah di Jawa Tengah belum lama ini, menunjukkan masih banyak kelompok radikal dan dan teroris yang menjadikan wilayah Jawa Tengah sebagai basis organisasinya.

“Hal ini harus kita sikapi secara tepat dan tegas karena aksi terorisme sampai saat ini masih menjadi salah satu ancaman bagi stabilitas keamanan nasional”, jelasnya.

“Untuk itu, kita harus memaksimalkan kinerja aparat kewilayahan dilapangan dengan tetap melakukan koordinasi secara terpadu dengan aparat terkait lainnya.

Jalin komunikasi aktif dengan masyarakat melalui peran Babinsa diwilayahnya masing-masing untuk meminimalisir kemungkinan masuknya kelompok radikal dan teroris dalam masyarakat”, lanjutnya.

“Kita harus senantiasa membuka mata dan telinga dalam meningkatkan kesiapsiagaan guna menghadapi munculnya ancaman.

Kesiapsiagaan merupakan kata kunci sekaligus tantangan dalam menghadapi kondisi yang tidak terduga”, tegas Pangdam IV/Dip Mayjen TNI Tatang Sulaiman.**Didi/Sef