Tajam News

Kiai dan Pesantren Benteng Pertahanan NKRI

GROBOGAN,MediaTajam.Com _ Di era kemajuan teknologi saat ini seluruh lapisan masyarakat baik di kota dan dipelosok desa saat ini sangat mudah untuk mengakses berbagai informasi dari internet dari seluruh belahan dunia , tentunya perkembangan teknologi ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat terutama yang perlu diwaspadai adalah berkembangnya paham ideologi yang mengacan keutuhan NKRI

Hal tersebut disampaikan Anggota MPR H Moh Arwani Thomafi saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pondok Pesantren Al Masyhuri Kec Purwodadi Kab Grobogan Sabtu (17 Juni 2017) yang dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Al Masyhuri Gus Duha, Ketua MPC PPP KH Bukhori, Anggota DPRD Grobogan yang juga Ketua DPC PPP Grobogan H Abdul Fattah, para santri dan masyarakat di Purwodadi.

Dalam kegiatan yang diakhiri dengan buka bersama ini, Arwani menekankan pentingnya peran kiai dan pondok pesantren dalam era perkembangan teknologi sekarang ini.

Dimana alur informasi menjadi sangat cepat dan tak terbatas. Informasi baik berupa berita, pemikiran dan kegiatan lain dengan mudah dapat di akses oleh semua orang dimana dan kapan saja.

“Semua orang baik remaja, muda maupun tua bahkan anak-anak dapat dengan mudah mengakses informasi apapun melalui sarana internet dengan seperangkat smartphone.

Perkembangan ini tentu membawa pengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah berkembangnya paham ideologi yang menentang Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejarah telah membuktikan keberadaan Kiai dan Pesantren dalam ikut mengusir penjajah, bersama-sama dengan TNI menumpas gerakan anti Pancasila. “terangnya

“Keberadaan Kiai dan Pesantren terbukti mampu menjadi benteng pertahanan dari NKRI”. Oleh karena itu, tegas Arwani yang juga Ketua Fraksi PPP MPR ini, pesantren harus terus berada di Garda terdepan dalam menjaga kelangsungan Pancasila dan mempertahankan kedaulatan NKRI dari segala bentuk penjajahan.

Pesantren tidak hanya mengajarkan nilai-nilai agama tetapi juga memberikan praktek kegiatan ibadah keagamaan secara langsung, sehingga hal ini akan menjadi filter yang kuat bagi pendidikan generasi muda sekarang ini dalam menghadapi Serangan dan akses negatif perkembangan teknologi sekarang ini.**Hasan Yahya