Tajam News

Putus Matarantai Penyebaran Virus Corona , Santri Gayeng Rembang Gencar Lakukan Sosialisasi Pencegahan dan Bahaya Covid 19

REMBANG,mediatajam.com – Sejak pendemi Corona Virus Desease atau Covid-19 merebak diseluruh dunia termasuk di Indonesia Seluruh Pemerintah Daerah di 34 Propinsi beserta Polri dan TNI serta seluruh elemen masyarakat melakukan berbagai strategi untuk memutus matarantai penyebarannya .

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Santri Gayeng Rembang ,
Lantaran prihatin atas kondisi wabah Corona di daerahnya yang telah berlangsung selama 3 bulan , organisasi para santri ini bersama e masyarakat melakukan siaga Covid-19 dengan berbagai strategi pencegahannya.

Ketua Kordinator Santri Gayeng Rembang Zaimul Umam NS mengatakan kegiatan yang di lakukan santri bersama masyarakat ini untuk memutus matarantai penyebaran Corona .
Dengan cara melakukan sosialisasi bahaya dari Covid-19 serta cara penanggulangan dan mengurangi
penyebaranya .
Kegiatan sosialisai itu tentunya melalui berbagai media, termasuk media pengajian untuk menyisipkan pesan-pesan bahaya dan pencegahan Covid-19 dan .enyerukan kepada para santri untuk melakukan upaya-upaya ruhaniyah melalui doa bersama pada forum forum keagamaan;
Serta Membantu memberdayakan ekonomi ummat, khususnya terdampak covid-19

“Sudah banyak diantara saudara kita yang meninggal akibat virus ini dan sebagian lainnya terkontaminasi dengan beragam status, mulai dari ODP, PDP sampai dengan terpapar Covid – 19 atau corona terlebih belum adanya antivirus yang dapat menyembuhkan penyakit berbahaya ini, satu-satunya upaya yang dapat dilakukan adalah mengurangi penyebaran.” ungkap Gus Umam sapaan akrab Zaimul Umam

Lebih lanjut Gus Umam jelaskan Pemerintah mulai pusat sampai di seluruh daerah telah memberlakukan kebijakan penanggulangan penyebaran Covid-19 secara ketat .
Diantaranya melalui pemberlakuan jaga jarak fisik sosial, pemberlakuan gaya hidup bersih dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun dan olahraga secara rutin.
Permasalahan Covid-19 tidak hanya berfokus pada upaya penanggulangan penyebarannya saja, akan tetapi juga pada upaya antisipatif dampak yang diakibatkan oleh adanya penerapan secara ketat protokol penanggulangan Covid-19,.
Menurunnya pendapatan sebagai akibat pola pengaturan jam kerja, penutupan atau pembatasan beberapa aktivitas perekonomian berpotensi pada munculnya orang miskin baru yang juga membutuhkan penanganan serius.

” Penanganan permasalahan itu tentu, akan menjadi berat jika hanya dibebankan kepada pemerintah.
Atas kondisi itulah kami bersama semua elemen masyarakat secara bersama-sama mengambil peran dalam rangka mengurangi penyebaran Covid-19 ini.”pungkasnya .(San)