Tajam News

2018 Penderita DBD di Kabupaten Blora Meningkat , Kades Giatkan Kerja Bhakti

BLORA ,Mediatajam. Com – Guna mengantisipasi meningkatnya jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) memasuki musim penghujan tahun 2018 .Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mulai secara rutin melakukan Fogging di sejumlah daerah endemik penyakit DBD

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Blora hingga bulan Desember tahun 2018 tercatat sudah ada 286 kasus penderita DBD , Lima penderita meninggal dunia sementara lainnya menjalani perawatan di sejumlah Rumah Sakit Di Kabupaten setempat
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun
2017 lalu dimana ada 107 kasus DBD dan 1 orang meninggal dunia.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Pengobatan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Sutik saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, para penderita DBD di Kabupaten Blora tidak hanya dialami oleh anak-anak namun orang dewasa hingga orang tua. Masih minimnya kesadaran masyarakat akan menjaga kebersihan lingkungannya menjadi salah satu faktor penyebaran penyakit tersebut.

“Sebenarnya Fogging itu tidak bagus di masyarakat. Karena hanya membunuh nyamuk sementara. Perlu saya tegaskan, Fogging itu hanya membunuh nyamuk sementara, yang paling bagus adalah Abatesasi atau PSN dengan 3M, Menutup, Menguras, dan mengubur”, Kata Sutik saat memantau langsung proses Fogging di desa Jejeruk kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Kamis (13/12).

Lebih lanjut Sutik jelaskan di Kabupaten Blora sendiri setidaknya ada 40 desa yang endemik DBD. Kecamatan Blora kota menjadi daerah dengan tingkat penderita paling banyak.

“Mungkin karena di wilayah kota itu kan arus masyarakatmya ramai, jadi untuk penularannya lebih cepat”, ungkapnya.

Sementara itu, Sukisman, Kepala desa Jejeruk mengatakan, di tahun ini ada dua orang warganya yang terkena penyakit DBD. Mereka terdiri dari orang tua dan anak-anak.

“Di desa kami.sudah ada 2 orang yang kena DBD. Saya tahunya malah kemarin waktu kerja bakti. Saat saya tanya kok ada, katanya anaknya kena DBD dan dirawat di Rumah Sakit”, Terangnya.

Sukisman mengaku, untuk meminimalisir pertumbuhan penyakit tersebut, pihaknya saat ini rutin melakukan kerja bakti setiap minggunya.(san)