Kab. Bandung.mediatajam.com. Mungkin hanya Akhmad Djohara yang paling berdebar-debar, ketika Maung Bandung (Persib) bermain di Stadion Si Jalak Harupat (SJH). Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Bandung, Drs. H. Akhmad Djohara, M.SI., khawatir bukan karena takut Persib kalah. Tetapi khawatir jika penonton membludak terjadi sesuatu dengan kontruksinya.
“Sesungguhnya tim sepak bola mana pun jika berlaga di SJH dan penontonnya di Tribun Selatan meluber, saya was-was. Khawatir terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, karena konstruksinya bermasalah,” kata Akhmad Djohara, ketika berbincang soal rencana perbaikan Stadion SJH, dikantornya Pemkab Bandung, Soreang, Jawa Barat. (23/12/16).
“Jika pun hanya nonton di tv, saya selalu warning, kontak panpel. Mengingatkan supaya Ttribun Selatan penontonnya tidak overlood. Kan yang lain manikmati, sorak sorak, saya justru tegang. Makanya bila Persib main dan yang boomber itu penuh, saya selalu berdoa kepada Alloh semoga semuanya selamat,” tuturnya.
Kekhawatirannya beralasan, karena stadion yang dibangun pada Tahun 2009 dengan kapasitas 27 ribu penonton, kontruksi Tribun Selatan rusak akibat gempa bumi tahun 2009 dan akibat ledakan kembang api saat Porda 4 tahun lalu. Tangga penyangga pada bagian freeks-nya sudah bergeser. “Harusnya ‘kan tangga tangga itu saling terkait. Sekarang sudah bergeser, sering terasa goyang-goyang gitu,” jelas Akhmad .
Sebagai antisipasi, sudah dibuat dalam surat izin penggunaan tempat. Menegaskan kapasitas Tribun Selatan hanya 70 persen.Selain itu, tiang pancang di Tribun Selatan pada waktu pembangunan kedalamannya kurang, sehingga kemungkinan penyebab kontruksi tribun goyang, Akhmad Djohara mengaku tidak tahu, mengapa perrbaikan tidak segera dilakukan oleh Kepala Dinas sebelumnya.
“Karena itu perbaikan dan penyesuaian stadion harus segera dilakukan. Saat ini stadion SJH bertaraf internasional grade B, akan dibenahi dan ditingkatkan menjadi stadion berskala internasional kelas A, dengan kafasitas 32 ribu penonton. Mudah-mudahan rampung tahun 2018,” kata Akhmad Djohara. ***Tet