Mediatajam.com – Sekelompok peneliti akan membuat sebuah negara cinta damai di luar angkasa. Dalam situsnya resminya, dijelaskan bahwa Asgardia akan menjadi sebuah negara di orbit yang tidak dikuasai oleh siapapun.
“Negara” baru ini berencana untuk meluncurkan satelit pertamanya di akhir tahun depan dan berharap, suatu hari nanti, keberadaan mereka akan diakui oleh PBB. Namun, beberapa ahli ragu rencana ini akan dapat direalisasikan, mengingat adanya peraturan internasional yang melarang negara mengklaim wilayah di luar angkasa.
Menurut BBC, “warga negara” dari Asgardia, yang telah melalui pemeriksaan ketat, nantinya akan mendapatkan paspor, kata Lena de Winne, anggota senior dari tim yang bekerja untuk European Space Agency selama 15 tahun.
“Memang sulit untuk memahami konsep tentang menjadi bagian dari tempat yang tidak bisa Anda datangi. Tapi, saya adalah warga negara Belanda dan sekarang saya ada di Paris… Tidak ada hal yang aneh jika Anda adalah warga negara dari tempat yang bukan menjadi tempat tinggal Anda.”
Proyek ini dipimpin oleh Aerospace International Research Center, perusahaan swasta yang didanai oleh peneliti dan pengusaha asal Rusia, Dr Igor Ashurbeiyli. Di Paris, dia berkata pada wartawan, dia tidak akan heran jika dia mendapatkan label “teknisi roket Rusia yang gila”.
Nama Asgardia diambil dari nama kota yang ada di langit dalam mitologi Norwegia. Dalam situsnya, tertulis bahwa negara tersebut akan menawarkan platform mandiri yang bebas dari kungkungan aturan-aturan negara yang ada di bumi.
Kelompok dibalik proyek ini mengatakan, apa yang mereka lakukan akan membuka kesempatan untuk melakukan perdaganan dan penelitian di luar angkasa untuk semua orang dari berbagai negara. ?Saat ini, dibuka kompetisi untuk memutuskan lagu nasional dan desain dari negara baru itu.
Namun, Profesor Sa’id Mosteshar, Director dari London Institute of Space Policy and Law ragu bahwa Asgardia akan diakui sebagai negara di bawah peraturan internasional.
“Traktat Luar Angkasa… yang diterima oleh semua orang menyebutkan bahwa tidak ada bagian dari luar angkasa yang boleh diklaim sebagai bagian dari sebuah negara,” kata Mosteshar. Selain itu, mengingat Asgardia tidak akan memiliki wilayah yang dapat mengatur dirinya sendiri dan para “warganya” tetap ada di bumi, maka kemungkinan ia akan diakui sebagai negara akan kecil, dia menambahkan.
Saat ini, proyek itu memang didanai oleh Ashurbeiyli, tapi grup proyek ini mengumumkan mereka juga akan mengumpulkan dana dari masyarakat. Telah ada lebih dari 50 ribu orang yang memutuskan untuk bergabung dengan negara itu secara online.
Fakta bahwa mereka melakukan pengumpulan dana, menurut Mosteshar, adalah bukti para pemrakarsa proyek ini tidak memiliki rencana bisnis yang kredibel. **As