REMBANG,mediatajam.com – Pasar Wonokerto, Kecamatan Sale yang baru saja diresmikan oleh Pemkab Rembang pada bulan Juni 2018 lalu ambrol
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (22/1) sore saat hujan yang disertai angin kencang menerpa pasar tersebut.
Akibatnya material berupa rangka atap (rooftop) yang terbuat dari gavalum dengan baut tembak itu terlihat bergelayutan dan harus cepat dienahi.
Kepala Dinindakop UMKM Rembang Akhsanudin mengatakan, insiden ambruknya pasar Wonokerto itu lantaran cuaca yang buruk.
“Kemarin hujan deras, angin cukup lumayan, pola pembangunan pasar itu penyusunan untuk membuat konsul (rangka) terlalu panjang,”katanya Rabu (23/1).
Kemudian ia juga mencontohkan pasar yang ada di Kudus juga mengalami hal yang sama. Di mana, insiden itu juga diakibatkan oleh cuaca.
“Contoh di kudus pasar yang selesai tahun ini dan telah ditinggal tukangnya juga ambruk lantaran cuaca. Cuaca itu menimbulkan atap di bekajang pasar Wonokerto itu roboh,”ungkap dia.
Di suatu sisi, saat ditanya mengenai apakah masih dalam tahap pemeliharaan, ia mengutrakan jika saat ini sudah lepas dari masa pemeliharaan pihak terkait.
“Inikan Sudah satu tahun, tidak masuk pemelirahaan. Sehingga ini nantinya akan menjadi perbaikan yang akan kita selesaikan. Selain itu juga saat ini baru mulai proses hibah dari Kemendag ke Pemkab Tentunya saat anggaran perubahan akan ada perbaikan,”paparnya.
Saat disinggung besaran kerugian pihaknya masih belum bisa merinci seberapa besar kerugian yang akan ditanggung.
“Kami belum bisa menghitung berapa kerugiannya karena itu hanya terasan saja,”terangnya
Dalam peristiwa itu tak ada korban jiwa .Sebab ,pasar yang dibangun dari dana bantuan APBN 2017 sebesar Rp 4,6 miliar itu saat kejadia dalam kondisi tutup . (san)