REMBANG,mediatajam.com – Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa -Tengah Farhani membantah jika ia mengucapkan pantun “Jokowi Berbaju Putih – Cukup Sekian Terimakasih” di depan ribuan guru madrasah di Pendapa Musium Kartini Rembang, Senin (8/4) siang.
Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi, pria yang berkumis tebal itu mengucapkan pantun tersebut sebagai penutup sambutannya saat kegiatan peningkatan mutu guru madrasah dan sejenisnya.
Selain itu, guru madrasah diniyah tersebut pada kaget. Sehingga dengan mendengarkan pantun itu ada yang berseloroh lirih jika ucapan itu bisa diartikan sebagai kampanye terselubung.
“Lho kok malah kampanye,”selorohnya guru madrasah yang hadir di Pendapa Museum Kartini Rembang dengan suara lirih.
Sementara itu, saat dikonfirmasi awak media terkait pantun penutup itu, Farhani justru berkilah jika ia tak mengucapkan hal tersebut.
“Oh ndak. Sekarang tak ganti aja, wartawan berkaus putih-cukup sekian dan terimakasih,”kilahnya.
Kemudian saat ditanya kembali mengenai pantun itu kenapa, ia harus menyebutkan nama Jokowi yang memang saat ini maju sebagai calon presiden petahana ia mengutarakan bahwa hal itu (pantun) ia diklarifikasi.
“Makanya saya klarifikasi, saya tidak mengajak. Misalkan saya ada acara di situ ada sesepuh kiai, pak kiai berbaju putih, pak MUI berbaju putih ya sama. Tak perlu saya ulang,”ucap dia.
Sementara itu, saat disinggung mengenai tanggapannya terkait Kepala Kemenag di daerah Jawa Timur yang diciduk KPK beberapa waktu lalu, pihaknya enggan mengomentari hal itu.
“Saya nggak perlu menanggapi itu, biarlah itu proses hukum yang berjalan,”katanya.
Tak hanya di situ saja, ia juga menjabarkan jika saat ini pihaknya telah selesai mendata guru madrasah baik yang di Diniyah, Taman Pendidikan Al Quran maupun yanh ada di pondok pesantren se Jawa Tengah.
“Kemarin itu ada 200 ribu guru. Ketika pemerintah akan memberikan bantuan tentunya harus divalidasi terlebih dahulu. Dan setelah diverifikasi di setiap kabupaten atau kota, final di Kanwil ada sejumlah 171. 131 ustad ustadzah yang berada di Pondok pesantren, Diniyah dan TPQ,”bebernya.
Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz merasa kaget bahwa acara peningkatan mutu guru madrasah diniyah, TPQ itu semula hanya digelar tingkat Kabupaten. Namun saat itu acara tersebut dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Jateng dan Arwani Thomafi selaku Anggota DPR RI bagian dari penganggaran di DPR.
“Peningkatan mutu tentunya akan membangkitkan lebih baik mengelola ponpes dan TPQ. Sebetulnya saya ini ndak nyangka pak Wakil (Wakil Gubernur) hadir, Kemenag Jateng Hadir. Sebetulnya acara memang Pemkab Rembang,”akunya.
Tak hanya itu, sebelum acara peningkatan mutu guru madrasah ini digelar, orang nomor 1 di Rembang ini juga sempat memberitahu kepada Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin apakah bisa menyempatkan hadir. Namun pemberitahuan itu berjalan lancar dan al hasil Wakil dari Ganjar Paranowo yakni Taj Yasin bisa hadir di depan ribuan guru tersebut.
“Pak misalkan saya menghadirkan guru madrasah, apakah bapak hadir?. Untuk kali ini, istimewa sekali, hari ini tamu kehormatan, Pak Arwani yang membidangi anggaran bisa hadir. Dan kenapa diundang? Sebab guru madin biar diperhatikan,” kata Bupati sembari disambut ceria oleh guru.(san)