Ungaran, mediatajam.com – Tanah amblas di Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono. Bupati Semarang Mundjirin masih belum menemukan solusinya dalam mengatasi kejadian tersebut. Bupati masih berkomunikasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah dan sejumlah instansi terkait menyangkut retakan tanah ini.
Menurutnya, pemerintah belum bisa berbuat banyak dalam menangani tanah ambles di desa tersebut. Pihaknya masih menunggu kepastian dalam menangani amblas tanah ini. “Saya masih menunggu kepastian cara penanganannya, sebab ketersediaan dana untuk menanggulanginya sangat sedikit. Namun kami sudah melaporkan kejadian ini ke ESDM provinsi Jawa Tengah,” kata Bupati, Kamis (9/3/2017).
Dia mengatakan, kalau menambal rekahan tanah ambles seperti ini dengan menggunakan lempung dan semen, belum bisa menanggulanginya. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada kepala desa Candigaron dan warga agar selalu waspada, jika rekahan tanah bergerak lagi warga diminta untuk mengungsi.
“Bukan hanya kejadian tanah amblas saja yang terjadi di Candigaron itu, tetapi di beberapa daerah juga mengalami kejadian longsor juga, namun kami biarkan dulu untuk sementara. Setelah kondisi tanahnya setabil baru kita tangani, kalau saat ini kondisi tanahnya belum stabil,” terangnya.
Selain belum menemukan solusi untuk kejadian ini, dia juga mengatakan, bahwa dana tanggap darurat hanya tersisa Rp 33,7 juta untuk saat ini, hal inilah yang membuat tidak menemukan solusi untuk permasalahan seperti ini.
“Sedangkan jumlah bencana di Kabupaten Semarang selama Januari hingga Februari tercatat ada 177 kasus. Penanganannya memerlukan dana yang tidak sedikit, padahal dana yang ada tidak mencukupi untuk penanggulangan bencana di wilayah kabupaten Semarang,” jelas Muhjirin.
Sementra itu menurut, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto, membenarkan bahwa bencana sejak Januari lalu sudah lebih dari 100 kejadian. Namun dana bencana yang ada tidak mencukupi dalam penangulangannya.
“Saat ini yang tercatat baru 119 titik lokasi bencana, ini masih di tambah lagi dua lokasi. Dua lokasi yang longsor tersebut, tidak mengenai rumah maupun warga, sehingga tidak ada korban jiwa, ” ungkapnya. ****(TNO)
Penulis : Partono
Editor : Budi Supriyatno