Tajam News

Dirut PT KAI Sidak Kesiapan Angkutan Lebaran Di Stasiun Tawang

. Dirut PT KAI , Edi Sukmoro di wawancarai Wartawan terkait kunjungannya ke Stasiun Tawang Semarang malam tadi

Semarang.Mediatajam.Com. Dirut PT KAI , Edi Sukmoro mengatakan,Jalur mudik  Lebaran pada tahun ini di pastikan siap dan aman mengingat,  mulai hari ini  PT KAI  sudah mengantisipasi  dan mengerahkan personil untuk menjaga pelintasan rel tanpa palang pintu di semua titik rawan kecelakaan. hal tersebut dikatakanya  saat  melakukan Sidak  di  Stasiun Semarang Tawang dalam rangka pengecekan keamanan jalur angkutan lebaran, Senin (22/5/17).malam.

“kita memang berangkat dari jakarta ngecek satu persatu di stasiun besar yang nantinya akan menerima penumpang untuk angkutan lebaran  karena ini pekerjaan rutin yang di lakukan PT KAI  secara prinsip mereka sudah siap namun demikian kita juga harus antisipasi banyak hal “Ujar  Edi

Dia mencontohkan dalam antisipasi kerawana kata dia ada dua hal yaitu rawan karena alam  maupun rawan yang sifatnya non alam,yang pertama  terkait alam menurut Edi seperti di cirebon misalnya ada beberapa derah paling tidak ada tiga titik yang mengalami longsor dan tidak menutup kemungkinan di Daop III Daop VI juga ada yang longsor dan banjir .

“dan yang kedua itu ada yang sifatnya non alam misalkan ada beberapa titik rawan disitu ada pelemparan ,meletakan balok,atau mungkin anak-anak meletakan batu ,oleh sebab itu kita mengerahkan pasukan kru kita untuk menjaga dan salahsatu yang menjadi perhatian serius kita adalah perlintasan kereta api tanpa palang pintu  “tandasnya.

Di tambahkan Edi,terkait operasi angkutan lebaran mulai H-10 hingga H+2 lebaran. Untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang, PT KAI juga telah menyiapkan kursi tambahan sebanyak lima persen dari tahun lalu menjadi 228.000 kursi pada tahun ini.

Sementara itu, terkait Kecelakaan yang terjadi di perlintasan sebidang tidak resmi berujung pada keputusan Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretaapian untuk menutup semua perlintasan sebidang tersebut. alasanya, banyak perlintasan sebidang yang dibuat sendiri oleh masyarakat yang tidak diketahui oleh Pemerintah Daerah  aataupun PT KAI.

Direktur Keselamatan Dirjen Perkeretaapian, Edi Nursalam mengatakan, membuat perlintasan sebidang harus seizin pemerintah. Jika tidak, maka akan menimbulkan permasalahan lantaran kurangnya pengawasan.

Setiap tahun menurut Edi , perlintasan sebidang liar itu terus bertambah dan tak terhitung karena masyarakat  yang membuat atas kehendaknya sendiri.

” Untuk itu kami Secara bertahap masih meneliti untuk dicarikan solusi  dan akan berkoordinasi dengan Pemda setempat serta warga yang sudah terlanjur lama menggunakan perlintasan sebidang liar untuk diberi pengarahan , namun kemungkinan besar perlintasan sebidang itu akan kami tutup .” Pungkasnya.**Uut/Fek