Tajam News

Gelar Tatap Muka , Dua Jendral Baik Ini Jadi Tempat Keluh Kesah Nelayan Cantrang

REMBANG ,Mediatajam. Com – Kapolda Jateng Irjend Pol Condro Kirono dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI. Mohamad Effendi menjadi tempat keluh kesah Nelayan Cantrang Rembang soal kebijakan penangkapan ikan semenjak dipimpin oleh Presiden Joko Widodo

Keluh kesah itu disampaikan nelayan di hadapan dua jendral baik dari Polri maupun TNI pada kegiatan tatap muka di balai Desa Tasik Agung, Kecamatan Rembang, Kamis (27/12).

Ketua Asosiasi Nelayan Suyoto mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro serta jajaran pemerintah lainnya.

“Kepala Dinas Kelautan Provinsi Jateng, Kapolres Rembang dan Dandim 0720 Rembang yang telah memyempatkan waktu berkenan datang ke Tasik Agung Rembang dalam acara silaturahim dengan nelayan cantrang,”ucap dia.

Kemudian ia juga menyuarakan isi hatinya mengenai kebijakan kebijakan pemerintah yang dinilai berat oleh para nelayan.

“Semenjak kepemimpinan pemerintahan Joko Widodo yang Menteri Kelautan dijabat oleh Ibu Susi kami telah melakukan beberapa aksi dengan damai. Yakni dengan harapan memberikan solusi dalam kebijakan yang dikeluarkan.

Dia melanjutkan, satu hal yang meresahkan menurut bagi nelayan yakni dari instansi KKP selalu menangkap apabila ada beberapa surat yang belum tercukupi karena terkendala waktu.

Di suatu sisi, ia sebagai tokoh yang dituakan oleh nelayan lainnya juga merasa dilema menjelang pemilu saat ini.

“Saya yang dituakan menjelang pesta demokrasi kami menghawatirkan apabila nanti ada sesuatu negatif. Kami tetap berkeinginan di wilayah Rembang tetap kondusif dan aman, serta mohon bantuan kepada bapak Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro untuk memberikan solusi pada acara sore ini,”harapnya.

Tak hanya Suyoto, nelayan lainnya, Sukarli juga menyuarakan isi hatinya mengenai kondisi para pekerja pencari ikan di Rembang tersebut.

“Payang dasar atau cantrang dipertahankan sebelum ada alat pengganti yang hasil tangkapannya sama dengan cantrang atau ada UJI PETIK bersama. Agar asumsi KKP yang menganggap alat tangkap cantrang merusak lingkungan dapat terbukti,”pintanya.

Kemudian, pihaknya juga memohon Permen-KP Nomor 02/PERMEN-KP/72015 yang dirubah dengan 18 jenis alat tangkap untuk ditinjau kembali.

“Mohon ada penambahan jalur penangkapan (WPP) tidak hanya dibatasi pada WPP 712 jalur-2, ditambah 1 WPP yang berdampingan ngan (WaPP 711 atau WPP 713),”harapnya.

Dia melanjutkan, supaya kapal-kapal cantrang diatas 30 GT tetap di izinkan dan dipermudah perijinannya. Dan apabila permohonan-permohonan para nelayan tidak dikabulkan, maka masyarakat nelayan yang menggunakan alat tangkap cantrang meminta Gant Rugi semua permodalan biaya Kapal beserta peralatannya untuk mengembalikan “Kredit Bank.

“Demikian permohonan-permohonan disampaikan, kami dari masyarakat nelayan yang menggunakan alat tangkap cantrang memohon kepada Bapak untuk menyampaikan kepada Bapak Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia untuk mengabulkan permintaan nelayan cantrang dan atas perhatian serta terkabulnya permohonan ini diucapkan terimakasih,”ujar dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto yang turut hadir mengutarakan jika Sore ini hadir dalam rangka silaturahim dengan nelayan cantrang di Rembang.

“Saya mewakili beliau Bupati dan pemerintahan Rembang dikarenakan tidak bisa hadir. Semoga pertemuan ini bisa mendapatkan berkah dan manfaat bagi masyarakat Rembang, dan bisa terus menjalin Silaturahmi kedepannya,”kata Wabup Bayu Andriyanto.

Kapolda Jateng Irjend Pol Condro Kirono mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih atas Asosiasi Nelayan Cantrang di Tasikagung Rembang yang telah menyambut dan menerima kedatangannya dalam acara Silaturahmi ini.

“Kami bersama Pangdam IV/Diponegoro dan perwakilan Gubernur Jateng ke sini adalah untuk menjalin aspirasi rakyat nelayan di Tasikagung. Petunjuk atau Pengarahan dari Presiden RI kepada seluruh Pejabat Polri untuk tidak melakukan penangkapan Kapal Nelayan yang sedang beroprasi,”bebernya.

Di sisi lain, ia juga ikut prihatin karena ada musibah tsunami di Selat Sunda yang berdampak kepada masyarakat nelayan yang ada di lokasi bencana.

“Kami akan memberikan bantuan life jacket dan beberapa alat olahraga, semoga bisa sedikit membantu masyarakat. Saya sangat apresiasi dalam dalamnya untuk tidak anarkis supaya wilayah kita tetap aman,”paparnya.

Sementara itu, Sambutan Pangdam IV/Diponegoro Mayjend TNI Mohamad Efendi mengatakan jika ia atas nama pribadi, sangat berterima kasih dan bangga bisa Silaturahim dengan masyarakat Cantrang di Tasikagung Rembang.

“Secara langsung saya bisa menambah saudara. Tugas TNI salah satunya adalah menjaga kedaulatan negara ini, kami bersama Polri punya misi yang sama untuk menjaga keamanan negara untuk tetap kondusif. Kalau kita berdialog pasti ada jalan.

Dalam pesta demokrasi tahun depan jangan sampai kita memutus silaturahmi hanya karena perbedaan pilihan. Dan Mohon Doa Restu dan dukungannya, kami bisa melaksanakan tugas dengan baik serta kami tidak bisa mewujudkannya tanpa bantuan dari masyarakat,”imbauan dan harapannya kepada nelayan.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan dialog bersama masyarakat nelayan dan sembari penyerahan bantuan 200 (dua ratus) pelampung dan 1 (satu) set alat olah raga.(san)