Tajam News

Hadapi Pandemi,Pelaku UMKM Butuh Supot Dan Sentuhan Dari Pemerintah

Semarang.Mediatajam.Com.Komisi B DPRD Jawa Tengah Sri Marnyuni mengatakan,Di dalam sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini patut di beri perhatian,supot oleh semua pihak terutama dari Pemerintah mengingat UMKM sebagai penyangga ekonomi saat ini paling terdampak pandemi virus Covid-19.

“Memang di lapangan itu kondisinya susah, masyarakat itu tadi di katakan sudah Manteb’ (makan tabungan) artinya kekayaan yang dia punya itu sudah semakin berkurang maka saya kira untuk meringankan mereka misalnya dengan adanya bantuan tunai,cuma permasalahanya ketika bantuan itu di terimakan secara tunai,hari ini di kasih besok sudah habis.”jelas Sri Marnyuni dalam diskusi Prime Topik dengan tema’Menopang Daya Tahan UMKM’ yang di siarkan langsung Radio MNC Trijaya FM di Noormans Hotel Semarang Rabu (22/7/2020).

Menurut Sri,alangkah baiknya jika masyarakat terutama pelaku UMKM itu misalnya dapat bantuan 600 ribu dari pemerintah bisa untuk modal lagi sehingga perekonomian bisa tetap jalan.

Dengan adanya dampak Pandemi Covid-19 ini lanjut Sri, kondisi pertumbuhan Usaha mikro kecil dan menengah setelah di lihat langsung kelapangan baik dengan pantauan dapil dan juga hasil diskusi -diskusi yang di lakukan DPRD Jawa Tengah maupun dari Eksekutif serta OPD yang lain ,di simpulkan bahwa ternyata wabah Corona ini berbeda dengan krisis moneter tahun 98.

“Jadi kalau krisis moniter Tahun 98 UMKM itu justru malah menjadi tulang punggung perekonomian,namun saat ini dengan adanya Covid -19 malah sebaliknya kenapa,karena wabah Corona ini tidak kelihatan bentuknya maka terasa menakutkan dalam kehidupan terutama dalam perekonomian terutama dari sisi kosumsi,Korpurasi,sektor Keuagan,Usaha mikro kecil,atau UMKM memang kayaknya sangat parah.”ujarnya.

Untuk itu Ia berharap dari Dinas Koprasi dan UMKM untuk terus Bisa mendorong atau melakukan inovasi-inovasi maupun pendampingan kepada mereka yang terdampak misal di lakukan pelatihan penjualan secara Online di Ecommerce lazada misalnya.artinya mereka tidak punya pasarpun bisa gabung di sana .

“Jadi melalui jaringan online itu saya kira bisa mendorong mereka ,memang para pelaku UMKM saat ini butuh supot sentuhan dari Pemerintah baik sentuhan secara fisik mungkin permodalan,makanan,bahan baku kebutuhan sehari hari ,terutama Home industri.”tandasnya.

Sementara,Ema Rachmawati selaku Kepala dinas Koperasi Dan UMKM Jateng,Menyatakan ,terkait Pemasaran Di UMKM Jateng Pihaknya saat ini mengaku sudah ada pembicaraan dengan beberapa Ecommerce di antaranya,Tokopedea,Lazada,Blibli,Shopie,kemudian Gojek,dan Bukalapak.

“Kita kerjasama untuk meminta mereka mentrener atau melatih pendamping kami.jadi yang di latih bukan UKM nya dulu, tetapi pendamping kami yang berjumlah 106 pendamping ,kalau mau masukan produk di sini seperti apa dan seterusnya .nah tranfer ilmu pengetahun ini di masing-masing
Ecommerce nanti kita minta mereka untuk mendampingi UKM yang saya target Agustus nanti 530 UKM untuk bisa masuk ke masing -masing Ecommerce yang sudah di tentukan kemarin.”jelas Ema.

Di sisi lain Wakil Dekan FEB Undip Firmansyah .menyambut baik langkah dari Pemerintah untuk bisa menggandeng Beberapa Ecommerce di indonesia karena menurutnya di tengah wabah Pandemi Corona saat ini semua di lakukan secara Online.

“Namun perencanaanya harus benar benar tersistem kalau ndak nanti kasihan uangnya.jadi kita ini harus memulihkan perekonomian ini secepat mungkin dari pada nanti kita terpuruk ke jurang yang lebih sulit di selamatkan.karena UMKM ini yang terbesar maka pokok kebijaganya harus menuju kesana.”pungkasnya.** Tomo/Frin