Tajam News

Harga Baras Tinggi Pemerintah Tak Punya Wibawa‘

Semarang.Mediatajam,com.Anggota DPRD  dari Komisi B provinsi Jawa Tengah  Akhsin Makruf menilai,Terkait  masih tingginya harga beras di sejumlah daerah khususya di Jawa Tengah sangat  berdampak  bagi kehidupan masyarakat  di kelas bawah maupun kelas menegah ,memgingat  beras merupakan makanan pokok masyarakat di Negeri ini.

“Dengan tingginya harga beras  ini saya jadi bertanya-tanya sebenarnya  bulog punya stok apa tidak ini perlu di sampaikan sejujur-jujurnya,karena menurut kami jika bulog  punya stok pasti mampu menginterfensi kenaikan beras ini ,apalagi Jawa Tengah di katakan surplus beras namun pada kenyataanya  harga beras masih tinggi .”kata Ahksin dalam Prime Topic dialog bersama parlemen Jawa Tengah yang di siarkan langsung MNC Trijaya FM  di Hotel Grasia Semarang  Senin (29/1/2018).

Dengan HPP yang di berikan pemerintah lanjut Akhsin,ia mempertanyakan Bulog sebenarnya mampu tidak untuk membeli hasil dari petani ,karena menurutnya , yang di lakukan Bulog selama ini untuk menekan harga  beras  belum bisa di rasakan masyarakat seperti oprasi pasar misalnya kata dia oprasi itu tidak nendang  sama sekali.

“Ada dua hal yang saya cermati saya melihat pemerintah ini tidak punya wibawa’saya katakan tidak punya wibawa itu, punya regulasi akantetapi tidak bisa menjalankan ,bikin aturan HPP ternyata  Pak Joni tidak bisa beli Bulog, bikin aturan HET ternyata di pasaran tidak ada harga yang sesuai dengan HET.”jelasnya.

Untuk itu  dia berharap Pemprov Jateng  harus segera membuat diskusi intens  agar semua bisa terjawab ,apakah Regulasinya  yang salah,ataupun  ada ketidak tegasan pemerintah dalam melaksanakan regulasi  dua hal itu yang harus di baswa ke tingkat pusat .

Di tempat yang sama Kepala Disperindag Jateng yang di wakili Sekertaris Ratna Kawuri  mengatakan,bahwa  Dari data dan melalui pemantauan disperindag  Jateng di lapangan pada  bulan Januari  ini mendapat satu keyakinan  bahawa harga beras sudah terkendali .

“Dari data harga beras premium memang ada kenaikan sekitar 12 persen dan kenaikan yang paling tajam itu di wilayah Banyumas namun di beberapa kabupaten /kota justru harganya sudah menurun  memang belum terlalu siknifikan  penurunanya hanya di kisaran 200 ,300 rupiah .”bebernya.

Sementara itu Kadivre Bulog Jateng  Njoni Nur Ashari  mengatakan,bahwa bulog  Jateng per Januari ini sudah  menyalurkan 2500 ton beras ,sebagian di salurkan di pasar pencatat inflasi  utamanya di 15 pasar seluruh Jateng ng ymelibatkan 112 pedagang dari 167 pedagang.  kemudian di luar pasar pencatat inflasi  juga  melakukan oprasi pasar baik bekerjasama dengan mitra maupun pedagang  kurang lebih 432 ribu pedagang  dan mitra yang di libatkan .

“Dampaknya bagaimana ,jadi kami mempunyai kartu kendali  tiap hari bisa kendali harga ,dari kartu kendali ini kita bisa tau memang masih ada di beberapa daerah harga beras masih manteng tinggi terutama daerah selatan seperti Cilacap,Banyumas,akantetapi daerah lain sudah mulai tren turun minimal tidak naik lagi. “harapnya.

Dari catatan Bulog Jateng  saat in harga beras yang mengalami kenaikan yaitu,premium Rp.13. 900,yang paling laku 11.900,yang paling murah 10.250 untu itu bulog jateng mengaku akan terus galakan oprasi pasar sehingga harga beras bisa kembali stabil .**Tomo