Tajam News

Jalur Pantura Rembang Dipenuhi Lobang Menganga

REMBANG – Intensitas curah hujan yang turun cukup tinggi beberapa hari ini , menjadi salah satu penyebab jalan  pantura Kabupaten Rembang rusak dan  berlubang ,atas kondisi tersebut tentunya dapat memicu laka lantas terutama bagi pengendara sepeda motor

Berdasarkan pantauan di lapangan kerusakan jalan di  jalur pantura Rembang yang membentang sepanjang sekira 65 kilometer mulai dari Kec Kaliori hingga Sarang perbatasan Jateng- Jatim itu ada di beberapa titik . Lubang-lubang tersebut sering berada banyak di satu titik sehingga membuat pengendara hampir tidak mungin menghindarinya.
saat ini kondisi jalan pantura itu hanya sebagian kecil saja yang mulus. Paling hanya jalan beton di wilayah Punjulharjo-Lasem, Lasem-Bonang dan sebagian Kota Rembang yang relatif mulus Selebihnya jalan banyak dihiasi lubang menganga Adapun Lubang paling banyak berada di Kecamatan Sarang yang sejatinya berbatasan langsung dengan Provinsi Jatim. Kemudian di Kragan Pandangan dan Sluke Penanganan terkahir Jalur Pantura Rembang pada tahun 2015. Tahun 2016 kemarin Pantura Rembang hanya dapat jatah pemeliharaan tambal-sulam yang berkesan sia-sia.

Maka tidak heran jika pada tahun 2016 lalu sedikitnya 123 nyawa melayang di jalan Kabupaten Rembang. Berdasarkan catatan Satlantas Polres Rembang, pada tahun 2016 tercata 436 kasus kecelakaan terjadi di Rembang. Sebagian besar kasus kecelakaan itu berada di Jalur Pantura, mulai Kaliori hingga Sarang.

Agus salah satu pengendara sepeda motor asal Kec Kota  Rembang yang sering melintas dijalur pantura mengatakan Penambalan Jalan Pantura justru sia-sia karena sebentar saja lubang yang ditambal akan kembali menganga. Seharusnya untuk jalan sekelas Pantura perbaikan dilakukan dengan model pembetonan total. Sebab, intensitas kendaraan yang melintas cukup tinggi dan sebagian besar adalah kendaraan berat,” jelasnya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Peruamahan Rakyat (PUPR), tahun ini menganggarkan dana sebesar Rp 42,5 miliar untuk penanganan Jalur Pantura timur di wilayah Jateng. Sasaran penanganan dimulai dari Pantura Kudus hingga Rembang batas Jatim.

Berdasarkan data dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Jalur Pantura Jateng batas Jatim, anggaran sebesar Rp 42,5 miliar diperuntukan bagi dua model pengerjaan. Rinciannya, Rp 21,3 miliar untuk rehabilitasi total, serta Rp 21,2 miliar untuk pemeliharaan rutin.

PPKom, Jalur Pantura Jateng batas Jatim, Yafur Sulaiman mengatakan, sasaran rehabilitasi untuk tahun ini hanya dialokasikan bagi jalan lingkar Pati. Sehingga, bisa dipastikan wilayah Pantura Kudus dan Rembang hanya dapat jatah pemeliharaan rutin saja.

“Untuk pemeliharaan rutin akan dialokasikan mulai Pantura Kudus hingga Rembang, tepatnya di wilayah Sarang perbatasan dengan Jatim. Sedangkan rehabilitasi di Jalur Lingkar Pati, akan dilakukan dengan model pembetonan di beberapa simpang dengan target 2,5 kilometer,” jelas Sulaiman.

Saat ini pihaknya sudah membuat perkiraan awal volume pekerjaan pemeliharaan untuk Pantura Kudus hingga Rembang. Kudus diperkirakan akan mendapat jatah pemeliharaan sekitar 22 kilometer. Sedangkan Pati dan Rembang, masing-masing akan dapat jatah pemeliharaan 25 kilometer dan 71 kilometer.**Hasan Yahya