Tajam News

Kadis Perdagangan Semarang :Adanya Kafe Di Pasar Bulu merupakan Terobosan Kami agar Pasar Tidak Sepi .

Foto ,Pasar Bulu Semarang yang di depanya sudah terpampang baner bertuliskan Hans S Kopi .

Semarang.Mediatajam.com _ Pembangunan Pasar Bulu  Semarang merupakan salah satu implementasi dari komitmen pemerintah dalam  meningkatkan citra pasar tradisional yang dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pasar dan toko modern.

Namun seiring dengan  waktu setelah di resmikan Menteri Perdagangan  pada akhir tahun 2014 lalu hingga kini belum nampak  keramaian  ataupun  aktifitas  seperti di pasar lainya di Semarang  mengingat pasar tesebut di bangun dengan dana APBD puluhan miliar rupiah .

Aktifis Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Kota Semarang, Yayik, mengungkapkan, dari hasil penelusuranya Para pedagang Pasar Bulu  banyak yang  prihatin, mengeluh  atas sepinya para pembeli, untuk itu  dia  meminta agar pihak Dinas Pasar untuk kooperatif dengan pihak-pihak lainnya,sehingga pasar tersebut bisa ramai seperti dulu.

“kami berharap dinas pasar terbuka  bukan hanya mencari kepentingan sendiri, seperti  ijinkanya  kafe di pasar yang tidak ada pengaruhnya bagi pedagang didalam, “ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan  Kota Semarang, Fajar Purwoto  saat di konfirmasi media ini mengakui  jika pasar bulu memang sepi namun dia katakan  sepi pada jam jam tertentu .

“Pasar Bulu  memang sepi  tapi saya jawab sepi pada jam 10 sampai jam 4 sore akan tetapi pada  pukul 00 Wib hingga pukul 10.00 Wib cukup ramai, karena yang dijual para pedagang dipasar berupa kebutuhan pokok sehari hari  “, ujar Fajar di kantornya Kamis  (26/4/17).

Menurut Fajar , untuk meramaikan pasar itu pihaknya telah melakukan terobosan dengan memberikan ijin bukan menyewakan ‘ bagian halaman depan untuk digunakan kafe dalam hal ini Hans  kopi .

“sistemnya kami bukan menyewakan  namun nantinya kita berlakukan bayar Retibusi  dan retribusi tersebut  masuk  pada pemerintah  ,jadi mulai Awal  Mei nanti kita tarik  retribusinya dan  pemasukan dari kafe tersebut sekitar  Rp 5 juta setiap bulannya “jelas Fajar.

Sempat ada sedikit ketegangan ketika media ini bermaksud mengkonfirmasi terkait  keberadaan Kafe di pasar tersebut,  karena Kepala Dinas Fajar Purwoto  tiba- tiba menyuruh  salah seorang yang bernama Joko Kasian yang belakangan  di ketahui merupakan salah satu pegawai  pengamanan di pasar untuk berbicara .

“ya memang kami merangkul dari semu pihak termasuk teman teman dari Lindu Aji untuk  kami pekerjakan dan mereka kami buatkan SK supaya resmi,  jika ada apa apa tidak di katakan liar  dan mereka kami gaji dengan uang APBD “, pungkasnya .

Sementara itu  hingga berita ini di turunkan  Walikota Semarang Hendrar Prihadi saat di konfirmasi  media ini melalui Aplikasi WhatsApp  belum ada tanggapan .*Tomo