California, mediatajam.com – YouTube adalah sumber konten video dengan berbagai isi mulai dari vloggers, tutorial, hingga berita bagi netizen. Dengan 4 miliar video setiap hari, tak mengherankan bila YouTube juga memiliki kecenderungan menjadi tempat komentator nakal di dunia maya.
Namun, hari ini YouTube mengumumkan bahwa pihaknya memiliki alat baru untuk melindungi pengguna dari komentar menghina. Fitur ini masih dalam tahap beta dan bergantung pada algoritma cerdas yang mampu mengidentifikasi komentar yang melanggar Panduan Komunitas YouTube.
Setelah algoritma menemukan kontennya, maka nantinya si pemilik video yang akan melihat apakah konten tersebut benar-benar menghina. Mereka kemudian bisa menerima, menyembunyikan, atau melaporkan komentar itu kepada tim moderasi YouTube.
Hal ini dalam banyak cara adalah perpanjangan alat anti-pelecehan Google yang mencari komentar dengan kata-kata mencolok, tidak pantas, atau berpotensi menyakitkan. Tapi tidak seperti fitur yang hanya menemukan putaran tertentu dari frase itu, alat baru Google terlihat lebih canggih.
Alat tersebut nantinya bakal mampu membandingkan karakteristik komentar yang telah dihapus oleh pencipta di masa lalu dengan orang-orang dari komentar di bawah ulasan. “Kami menyadari bahwa algoritma tidak akan selalu akurat. Fitur beta dapat menahan beberapa komentar yang Anda anggap baik untuk persetujuan, atau mungkin tidak untuk ditahan dan di-review,” kata manajer produk YouTube Courtney Lessard dalam sebuah postingan blog .
“Ketika Anda meninjau komentar, sistem akan mengambil umpan balik yang memperhitungkan dan mendapatkan identifikasi jenis komentar lebih baik untuk menahan demi pemeriksaan,” tambah dia.
Kini, kreator bisa menambahkan pengguna lain sebagai moderator di channel YouTube-nya dan menambahkan warna pada teks dari username mereka agar moderator mudah ditemukan di antara komentar lainnya. Perubahan ini sebenarnya datang beriringan dengan program YouTube Heroes yang didesain khusus bagi pengguna yang memang diberikan kemampuan untuk memberikan bendera pada video atau pun komentar tidak pantas.
Namun, Heroes tidak memiliki kemampuan untuk menyembunyikan atau menghapus video yang menyinggung. Demikian seperti dilaporkan Digital Trends, Jumat (4/11/2016).**As