Tajam News Kriminal

Kiriman Paket Puluhan Amunisi Itu Milik Warga Pati

SEMARANG,Mediatajam.com _  Petugas gabungan dari Polda Jawa Tengah, Polrestabes Semarang, dan Polres Pati berhasil mengungkap pengiriman paket berisi puluhan amunisi yang akan diterbangkan dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, akhir pekan lalu.

Dua orang kini diamankan di Polrestabes Semarang, berstatus terperiksa. Keduanya diciduk polisi pada Selasa (15/11/2016). Pengirim paket berinisial ABW (35), warga Desa Tamansari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati.

Dia merupakan penjual aksesori, termasuk amunisi secara online. Aneka barang jualannya diperoleh dari SNO (36), warga Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, DIY. SNO adalah pedagang klitikan alias barang bekas di Pasar Klitikan Kuncen, Yogyakarta.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan amunisi itu sudah diperiksa oleh Satuan Brimob Polda Jawa Tengah dan Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Semarang.

“Setelah selongsong dipisahkan dengan proyektilnya, tidak ditemukan adanya mesiu. Keduanya berstatus terperiksa, dikenai wajib lapor,” ungkap Abi di Mapolrestabes Semarang, Rabu sore.

Menururt Kapolrestabes, keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri untuk pendalaman.

Hasil sementara, tidak ditemukan adanya indikasi mengarah ke jaringan terorisme. Kedua orang itu tidak bisa dijadikan tersangka dan tidak bisa dijerat Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena unsur-unsur pidana tidak terpenuhi. “Motivasinya hanya untuk jual beli saja, aksesori. Belum bisa jadi tersangka,” terang Abi.

Dari tangan dua orang tersebut, polisi mengamankan aneka amunisi hampa, pisau taktikal, pedang, hingga senjata mainan. Abi mengatakan, selongsong dan proyektil disita pihaknya untuk dimusnahkan, karena tidak bisa sembarangan disimpan. “Untuk yang lain-lainnya dikembalikan,” kata Abi.

Sementara itu, ABW mengatakan amunisi itu dijual seharga Rp.13 ribu per buah kepada pembelinya. ia membenarkan barang itu akan dikirim ke Jakarta, lewat jasa antar barang di Kudus.

“Saya sudah 10 kali kirim ke beberapa daerah di Pulau Jawa. Sudah satu tahun ini berdagang (aksesori) via online,” kata ABW yang mengaku sebagai pekerja swasta ini.

Dia kaget saat didatangi sejumlah polisi di rumahnya. “Saya jual aksesori peluru dan senjata mainan. Ini kejadian pertama kali saya berurusan dengan polisi, ini membuat saya nantinya lebih selektif berjualan,” katanya.** FRIN /UUT