Tajam News

Kisah Pilu Pasangan Lansia Yang Hidup Serba Kekurangan di Tugu Tapal Batas Jateng -Jatim

REMBANG ,mediatajam.com – Memasuki usia senja seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat bagi kaum lanjut usia (lansia).

Namun, hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi sepasang lansia
Karsinah (70 tahun) dan Kasmijan (75 tahun ) yang tinggal tak jauh dari tugu tapal batas perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur

Mereka berdua merupakan warga tidak mampu tinggal disebuah gubuk reot selama puluhan tahun .
Kondisi memprihatinkan pasangan lansia asal Desa Temperak Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang ini sebetulnya sudah banyak diketahui orang .
Sebab mereka setiap hari terlihat meminta minta- minta (mengemis ) di sekitar tugu perbatasan kepada warga baik lokal maupun luar daerah yang singgah untuk beristirahat.

Saar ditemui mediatajam.com , Karsinah bercerita jika ia sudah menempati rumah reot itu sejak 22 tahun silam dengan suaminya yang juga sama-sama sebagai pengemis jalanan.

Di sisi lain, ia juga mengaku jika tak ingin merepotkan putra semata wayangnya yang sudah mempunyai usaha jualan kopi yang berada di tak jauh dari rumahnya.

“Putra saya satu, sudah punya warung wedang (teh, kopi dan lainnya, red) di sebelah jalan sana,”kata dia.

Kemudia ia juga menceritakan dan mengakui jika kehiduoan sehari-harinya digunakan untuk mengemis. Mengingat kondisi tubuh maupun fisik sudah tak begitu sehat.

“Cari makan sendiri, sehari makan dari ngemis. Misalkan dapat Rp. 10 ribu ya saya belikan beras setengah kilo, beli wedang (teh, kopi dan lainnya red),”ujar dia.

Sementara itu, pihaknya juga mengatakan bahwa dari pihak desa telah memberikan bantuan beras sebanyak 9 kilo gram.

Hanya saja, bantuan itu tidak ia habiskan melainkan untuk digunakan secara bertahap atau berkelanjutan jika keduanya tak menjalanlan aktivitasnya meminta meminta atau mengemis.

“Berase (dari desa) sembilan kilo masih utuh. Sebab sehari-hari saya mengemis dapat uang saya belikan kehutuhan baik lauk dan lainnya. Beras juga,”paparnya.

Tak hanya membeli lauk dan beras di warung, Karsinah juga membeli air dari uang ngemisnya untuk membeli air yang digunakan untuk mandi.

“Intinya ya beli air untuk mandi, nasi laun dan wedang. Ya sehari Rp. 15an ribu. Ya sudah tua ya mau gimana lagi, yang penting bisa nyambuhg hidup,”tutupnya. (san)