
Semarang-Mediatajam.Com – dalam rangka Mempererat sinergitas Penanganan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Wilayah Provinsi Jawa Tengah, Kepala BNN RI –Komjan Pol Drs. Budi Waseso S.H memberikan Pengarahan langsung kepada jajaran TNI, POLRI, BNN dan Kanwilkumham di Gedung Diponegoro Kodam IV/ Diponegoro Semarang Selasa (4/4/17).
Pengarahan yang berlangsung tertutup itu di hadiri oleh Kepala BNNP Jateng, Kapolda Jateng, Kasdam IV/ Diponegoro, Kepala Kanwilkumham, Para Kapolres dan jajaran Polda Jateng.
Dalam sambutanya Budi Waseso menyebutkan, bahwa fakta menunjukkan sebelum masuk ke Indonesia narkotika datang dari berbagai negara antara lain Malaysia dan Singapura negara tempat transit narkoba bagi bandar narkoba sebelum memasukkan barang haram itu ke Indonesia.
“setidaknya ada 11 negara yang memasok 60 jenis narkotika ke Indonesia. Pengungkapan upaya penyelundupan narkoba dari luar negeri sudah cukup sering terjadi, salah satunya dari Cina hal itu menjadi tugas kita bersama seperti Balai Pengawasan Obat dan Makanan untuk bekerja lebih keras. “BPOM sudah bekerja keras, BIN juga sudah mendeteksi,” ungkapnya
Khusus untuk wilayah Jawa Tengah dan Jogyakarta kata dia masuk dalam kategori rawan narkotika. Pasalnya Menurutnya para bandar narkotika memiliki visi untuk menghancurkan para pelajar dan mahasiswa. “Ini tentunya harus ditangani lebih serius,” beber Buwas.
Dia juga mengungkapkan kekesalannya terhadap polisi kedua negara itu. Akibatnya, ia mengaku enggan menjalin kerja sama penanggulangan narkotika dengan sejawatnya di Malaysia dan Singapura itu.
“Untuk apa kerja sama kalau tidak ada manfaatnya kami mensinyalir ada “kepentingan” tertentu dari negara-negara tetangga atas Indonesia yang bebas dari peredaran narkoba “Pungkasnya.**(Uut/Frin)