Tajam News

Mapag Tanggal Ribuan Warga Gelar Tahlil Kubro Di Makam Jatikusumo

REMBANG,MediaTajam.Com _ Menjelang datangnya bulan ramadhan ribuan warga lima Desa masing – masing Desa Tegaldowo , Suntri Timbrangan dan Desa Pasucen Kec Gunem serta Desa Bitingan Kec Sale menggelar kegiatan tahlil kubro di Makam Jatikusumo di Gunung Butak Desa Dowan Kec Gunem Kamis ( 25 Mei 2017)

Kegiatan tahlil qubro dan khotmil quran serta kirab 99 tumpeng yang digelar sejak pagi hingga sore itu dilaksanakan oleh laskar brotoseno

Akhmaf Akhid sesepuh Laskar Brotoseno yang juga panitia kegiatan mengatakan mapag tanggal merupakan tradisi jawa untuk menyambut datangnya momen momen penting, semisal kelahiran anak dan juga bulan bulan penting seperti bulan puasa.

Mapag Tanggal yang diadakan di Makam Jatikusumo merupakan tradisi warga untuk menyambut datangnya bulan suci puasa, atau dalam istilah arabnya disebut tarhib ramadhan.

Lebih lanjut Akhid jelaskan adapun profil dan sejarah Jatikusumo Pangeran citro tenoyo. Keturunan dari amangkurat IV.

Nama samaran beliau dalam peperangan adalah noyosentiko, atau noyogimbal. Nama ini sangat mashur karena didasari oleh sumpahnya yang tidak akan mencukur rambut sebelum penjajah hengkang dari bumi pertiwi.

“Pelaksanaan Mapag Tanggal pada tahun ini menjadi peringatan yang paling bersejarah. Bagi warga, peran semen indonesia yang telah merehab makam ini menjadi dorongan semangat spiritual tersendiri bagi warga.upacara mapag tanggal tahun ini dimeriahkan dengan kirab 99 tumpeng yang diarak oleh laskar brotoseno yang membawa 99 bendera merah putih.
99 tumpeng merupakan perwujudan dzikir asmaul husna yang menandakan bahwa warga gunung buthak, kec gunem kab rembang merupakan masyarakat religius.

Sedangkan 99 bendera merah putih merupakan ijtihad laskar brotoseno untuk mengenang semangat nasionalisme dan perjuangan eyang jatikusumo dalam mengusir penjajah asing.”terangnya

Dengan peringatan ini, kata Akhid warga berharap negara kita terbebas dari antek antek asing yang mencoba melemahkan bangsa dan negara ini, baik secara ekonomi, sosial maupun budaya.

“Singkat kata, bersama PT Semen Indonesia warga makin optimis menatap masa depan dan kemakmuran Rembang. Warga seputar pabrik juga akan terus berkolaborasi dengan PT semen Indonesia untuk senantiasa melestarikan tradisi, budaya, dan kearifan lokal demi terjaganya kebesaran dan kewibawaan bangsa.”pungkasnga .**Hasan Yahya