Peristiwa

Masyarakat Sumbar Rindukan Pemimpin Yang Rahmatan Lil’Alamiin

Sumbar, Mediatajam.Com _ Sosoknya yang sangat bermasyarakat, dan Low Profile ini tentunya perlu dijadikan tauladan bagi Kapolda yang lain. Dalam karya nyatanya, Kapolda Sumbar, Irjen Pol. Drs. Fakhrizal ini tidak jarang merogoh kocek pribadinya dalam rangka memberikan dukungan moral untuk warga masyarakat dalam menjalankan kegiatan sosial.

Makanya tidak salah jika nama dan sosok beliau mendapat tempat di hati masyarakat. Bahkan sebagian besar masyarakat Sumbar selalu mengangkat nama beliau sebagai sosok pimpinan yang gemar menjalin silaturahmi, dermawan serta berkepribadian yang berakhlakul karimah.

Semasa menjabat Karo Paminal Polri, Irjen Pol. Drs Fakhrizal, sudah cukup banyak menangani kasus-kasus besar yang diselesaikan dengan baik tanpa ada mengorbankan pribadi anggotanya maupun institusi.

Tidak hanya itu, sewaktu beliau menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Tengah pun, sosok inilah berikut jajarannya yang membuat harmonis seluruh komponen dari mulai suku Dayak dan suku yang lainnya agar tidak saling bertikai, dan dengan bersama-sama menjaga situasi kantibmas yang kondusif dan saling menjaga kebersamaan warga masyarakat Kalimantan Tengah.

Meski beragam dan heterogennya persoalan yang ada, namun manakala dibarengi dengan nurani yang bijak kala itu, akhirnya kesemuanya bisa terselesaikan.

Hal ini terbukti, tatkala kita berkunjung ke wilayah Sumatera Barat. Gunjingan-gunjingan positif terkait kepribadian dan kepemimpinannya justru terarah ke beliau.

Kita hanya berharap adanya sosok Fakhrizal yang lain dan bukan sebagai Kapolda Sumbar agar bumi ranah minang tumbuh besar menuju Baldatun, Thoyibatun Warobbun Ghofur. Dan jiwa kepememimpin yang Rahmatan Lil’ Alamin dari Irjen Pol. Drs. Fakhrizal ini semoga bisa dapat ditiru oleh para Kapolda yang lain, ungkap sebagian masyarakat Sumbar.

“Saya siap menerima saran dan kritik positif dalam memberikan pelayanan terbaik untuk warga masyarakat. Namun tentunya, karena hukum pun harus ditegakkan, ya kita pun harus tegas dan tanpa pandang bulu dalam menangani persoalan hukum,” tandasnya ketika ditemui jajaran BPI KPNPA RI berikut jayantaranews.com, beberapa hari lalu.

Sikapnya yang selalu memberikan kepercayaan kepada Wakapolda dan Irwasda di dalam menjalankan fungsi kedinasan, dan menghargai ke bawahannya serta santun dalam bertutur sapa, selalu dia tanamkan.

Meskipun beliau asli putra Sumatra Barat, namun bukan berarti sikap Adigang, Adigung dan Adiguno nya yang dia kedepankan, namun cenderung filosofi Meng-ke-wong ke-wong dan mengangkat derajat sesamanya yang lebih diprioritaskan.

Bila perlu, mengangkat serta memberi reward kepada para anggota yang telah berprestasi baik (menghapus Dogma jasa tak terampun dan jasa tak terhimpun), itu pun dia lakukan.

Tidak saja menyandang jabatan, namun sebagai Kapolda pun, beliau mampu menjembatani PJU dan senior serta mampu menggerakkan roda organisasi dengan baik dengan berpegang teguh pada istilah “Low Profile but Sure”.

Selalu menghargai dan menghormati senior maupun yunior dan guyub rukun dengan jajaran. Hal demikian, sudah selayaknya apabila beliau banyak mendapat penghargaan dalam penyelesaian komplain masyarakat tertinggi dan mampu mengakomodir semua permasalahan sekaligus memberikan solusi.

Kekompakan para Pejabat Utama Polda dapat terlihat atas motto Two Way Traffict. Guyub dalam ber – Coffe Morning dan guyub dalam berkomunikasi antara pimpinan dan bawahan dengan sekali kali dibumbui guyonan kecil.

Inilah sehatnya organisasi di Polda Sumatra Barat yang dengan tetap menjaga kekompakkan dan solidaritas kesemuannya.

Utamanya adalah, berkat sinergitas dan soliditas tanpa batas, waktu dan jarak, namun semua hubungan dibangun dengan hati nurani yang ikhlas, hingga pada akhirnya, masyarakat luaspun memberikan penilaian positif terhadap kinerja sosok Kapolda tersebut.

Ini mungkin yang menjadikan masyarakat sangat mendambakan Pemimpin pengabdi tanpa pamrih dan Pemimpin yang berani memilih untuk memberi apa yang ada dimiliki kepada bangsa dan negeri ini, khususnya untuk warga masyarakat Sumatra Barat dengan tidak menuntut pamrih apa-apa yang bisa diberikan negara kepada dirinya.

Meskipun memiliki banyak peluang untuk bisa hidup mewah dan bergelimang harta, namun bukan itu tujuan hidupnya. Kesederhanaan dengan tidak menguber harta dunia, tapi ketenangan lahir bathin, kedamaian dan kenyamanan di dalam hidup bermasyarakat, itulah yang dia cari.

Bangsa ini sangat merindukan pemimpin sejati seperti sosok dan figur Irjen Pol. Drs. H. M. Fakhrizal sebagaimana sepenggal bagian akhir dari puisi karya Taufik Ismail “Rabbana” :

“Jangan biarkan kami menunggu seratus tahun lagi untuk tiba nya pemimpin-pemimpin bangsa ini yang mencerahkan dan bercahaya kilau kemilau untuk membangun negeri”.

Akhirnya, semoga saja bumi Ranah Minang ini maju dan berkembang pesat dengan merindukan datangnya sosok Pemimpin yang Rahmatan Lil’Alamin. **Firman / Goes JN