Tajam News

Normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT), Pedagang Barito Enggan Direlokasi

Semarang, Mediatajam.com – Rencana Pemerintah kota Semarang yang akan merelokasi para pedagang yang berada di Jalan Barito, Semarang Timur, membuat resah para pedagang, hal ini dikarnakan rencana pemerintah dalam normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT).

Seorang pedagang onderdil Muhammad Solikhun, mengatakan, Dirinya begitu resah setelah semalam mengikuti rapat bersama dinas-dinas terkait untuk membahas proyek normalisasi BKT ini. Dikarnakan Barito telah menjadi ikon Kota Semarang, sangat disayangkan jika harus di pindahkan lebih jauh.

“Saya tidak setuju kalau dipindah ke sana. Kalau sungai BKT mau dikeruk, ya kita ditata ulang saja, jangan malah dipindah ke tempat yang sangat jauh. Apalagi, PKL Barito sudah lama jadi ikon Kota Semarang,” ucapnya, Selasa (7/3/17).

Menurutnya saat ini pedagang hanya membutuhkan adanya penataan ulang pada akses jalan raya, karena setiap hujan jalan ini selalu tergenang air, bahkan masih banyaknya jalan yang berlubang. Sehingga, rencana penggusuran pasti akan ditentang oleh para pedagang.

“Dalam rapat tadi malam, masih tarik ulur dan belum membuahkan hasil yang signifikan. Saya berharap Pemkot untuk mengkaji ulang rencana menggusur para pedagang disini, kita semuua termasuk saya setiap hari membayar retribusi Rp 3.500 perkios,” ungkapnya.

Jika sesuai rencana dari Pemkot Semarang, lanjutnya, untuk memindahkan semua PKL Barito ke gedung di belakang Giant Penggaron. Ini akan menjadi bumerang buat para pedagang, sebab pembangunan gedungnya belum mencapai 60 persen. Bahkan jarak yang sangat jauh dari pusat kota.

Dia menambahkan, kebanyakan PKL Barito sudah mapan dengan kondisinya sekarang. Meski pendapatan pas-pasan, namun hal itu tetap bisa mencukupi kebutuhannya sehari hari. “Kita semua hanya diberi waktu untuk pindah sebelum akhir tahun nanti, yang jelas kita semua menolak adanya relokasi,” pungkasnya. (LI/BD)