Pekalongan,Mediatajam.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., silaturahmi ke Kanzus Sholawat Pekalongan dan untuk memenuhi undangan Maulana Habib Luthfi, Jumat (1/3/2019).
Hal tersebut disampaikan Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han., saat jumpa persnya usai mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., pada Pengajian Rutin Malam Jumat Kliwon di Kanzus Sholawat Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan, Kota Pekalongan.
Tampak pula menghadiri Pengajian Rutin Malam Jumat Kliwon dan mendampingi Panglima TNI, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Efendi, Waaster TNI Brigjen TNI (Mar) Poernomo, Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto, Walikota Pekalongan beserta Forkopimda Kota Pekalongan, Asops Kasdam IV/Diponegoro, Kabintaldam IV/Diponegoro, Danlanal Tegal, para Dandim wilayah Pantura jajaran Korem 071/Wk, para Tokoh Agama Kota Pekalongan. Tampak, ribuan jamaah baik dari TNI, Polri dan masyarakat dari berbagai penjuru kota luar Kota Pekalongan hadiri pengajian.
Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han mengatakan bahwa kehadiran Panglima TNI ke kediaman Maulana Habib Lutfi bin Ali bin Yahya untuk bersilaturahim.
“Saya menyampaikan pesan dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bahwa kedatangan beliau (Panglima TNI) di kediaman Habib Luthfi untuk bersilaturahim dan memenuhi undangan Maulana Habib Luthfi,” ucapnya.
“Kegiatan yang dilaksanakan ini guna berdoa bersama untuk mendoakan wilayah Jawa Tengah khususnya dan umumnya Indonesia aman dan kondusif. Dan kedepannya lebih kondusif, aman dan terkendali menjelang Pemilu
“Kondisi sekarang ini alhamdulillah kondusif, lebih aman, dan terkendali, terutama untuk menghadapi Pemilu 2019. Beliau hadir di sini hanya silaturahim saja dan untuk memenuhi undangan Habib Luthfi,” katanya.
Sementara itu, Ulama kharismatik Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya pada tausyiahnya menegaskan, dalam upaya menghadapi tahun politik, bangsa Indonesia harus tetap memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah tergoyahkan dengan iming-iming apa pun atau hal yang dapat meruntuhkan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai prinsip, punya pendirian, tidak mudah tergoyahkan. Oleh karena itu, jangan coba-coba sesekali menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Habib Lutfi.
Ia mengatakan, dengan menjaga persatuan dan kesatuan yang kokoh, maka bangsa dan negara Indonesia akan semakin kokoh dan kuat, serta tidak mudah digoyahkan oleh para pengacau.
“Kami sampaikan bahwa persatuan dan kesatuan merupakan benteng bangsa kokoh yang harus tetap dijaga oleh rakyat Indonesia. Kita harus semakin kokoh menjaga bangsa ini karena semakin menjaga persatuan dan kesatuan maka negara kita akan sulit diruntuhkan oleh para pengacau NKRI,” tuturnya.**didi/red