Tajam News

PERKUAT KOLABORASI, BNN RI LAKUKAN AUDIENSI DENGAN BSSN

Jakarta.mediatajam.com.Ancaman bahaya narkotika tidak hanya menyentuh sendi-sendi kehidupan secara nyata, tetapi juga telah masuk ke dalam dunia siber. Demi menjaga masyarakat Indonesia, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) memperkuat kolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui audiensi yang berlangsung di Kantor BSSN, Ragunan, Jakarta Selatan,kamis (28/3).

Pada pertemuan ini, Kepala BNN RI Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., beserta jajaran disambut oleh Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dengan jajarannya.

Seperti diketahui, narkotika merupakan kejahatan transnasional terorganisir. Karena itu, dibutuhkan penguatan kolaborasi BNN dengan BSSN, mengingat dunia siber telah disusupi oleh para pelaku kejahatan narkotika.

“Menangani isu narkotika, BNN tidak bisa sendirian. Karena kejahatan ini selalu mengikuti perkembangan teknologi, termasuk di dalamnya teknologi informasi. Jadi harapan Kami ketika terbentuk kerja sama yang baik, Kita sama-sama menjaga masyarakat dari ancaman peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika termasuk di dalamnya dunia siber,”ujar Kepala BNN RI.

Maksud kedatangan BNN RI disambut baik oleh Kepala BSSN, melihat pentingnya kolaborasi guna menangkal kejahatan narkotika yang telah masuk ke ruang siber seperti dark web, media sosial, dan lain sebagainya.

“Tentu kolaborasi, koordinasi perlu Kita tingkatkan. Karena ruang siber itu juga telah digunakan oleh pelaku-pelaku kejahatan narkotika. Jadi kita bisa sharing, saling mendukung, bertukar informasi, dan juga demi kelangsungan tugas masing-masing,”ujar Kepala BSSN Hinsa Siburian.

Sebelumnya, pada 6 Juli 2023, BSSN dan BNN RI telah menjalin kerja sama penanganan kejahatan siber narkotika. Oleh karena itu, audiensi yang dilakukan oleh BNN RI ini merupakan upaya untuk memperkuat kerja sama antar lembaga dengan harapan ke depan adanya pelatihan dan juga join operation.

Dengan memperkuat kerja sama serta kolaborasi ini diharapkan mampu menyelamatkan masyarakat dari bahaya narkotika demi menyongsong Indonesia Emas pada 2045.**Red/hms