Jakarta,mediatqjqm.com – Perkumpulan Insan Seni Indonesia (ISI) menggelar deklarasi dukungan untuk pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi, di Gedung Roemag Djoeang Prabowo-Sandi, Jalan Wijaya 1 no. 81 Kebayoran, Jakarta Selatan, Minggu (10/2/2019).
Acara tersebut menambah dukungan untuk pemenangan Prabowo-Sandi dalam kontestasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang akan diselenggarakan pada bulan April 2019 mendatang.
Perkumpulan yang berdiri sejak 9 September 2018 dan memiliki motto “Menjaga dan Mengembangkan Seni Budaya, Tradisi Indonesia yang Bermuatan Kearifan Lokal” ini menyatakan keprihatinannya atas kondisi bangsa yang terjadi saat ini.
Adapun sebagian dari keluhan mereka adalah perekonomian yang semakin sulit, melonjaknya harga-harga seperti, tarif listrik, sembako, BBM dan lapangan kerja yang semakin sulit, dan infrastruktur yang diunggulkan dianggap tidak diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan bagi rakyat.
“Kami menganggap figur H. Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno, mampu memperbaiki kondisi negara yang tidak beraturan, demi menuju Indonesia makmur, gemah ripah loh jinawi toto tentrem kartoraharjo,” ujar Ketua Umum ISI, Prasad Titasaputra.
Dalam deklarasi tersebut, Ketua Umum ISI juga menyampaikan komitmen perkumpulannya.
“ISI atau Insan Seni Indonesia siap merawat dan memperkuat nasionalisme, persatuan, kesatuan, melalui seni budaya untuk maju sebagai bangsa yang beradab, ISI atau Insan Seni Indonesia siap memperkuat dan mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia melalui seni dan budaya, ISI Insan Seni Indonesia, siap menguatkan falsafah Bhinneka Tunggal Ika, berdasarkan pada kesadaran asal usul bangsa Indonesia, yang berasal dari berbagai ras dunia, dan berevolusi menjadi suku-suku yang membentuk bangsa Indonesia,” kata Prasad.
“Atas dasar pertimbangan-pertimbangan diatas yang sesuai dengan visi, misi dan motto kami, Insan Seni Indonesia siap berjuang memenangkan H. Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pilihan Rakyat Indonesia periode 2019 sampai dengan 2024,” tutupnya.**firman