REMBANG,mediatajam.com – Agar dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan , pengrajin Batik Lasem tak hanya dituntut menguasai desain pakaian tradisional, namun juga kontemporer atau modern.
Atas dasar itulah pelatihan desain fashion modern kepada para pembatik pun digelar, senin pagi (20/5) di Ruang Audiovisual Kompleks Museum RA Kartini Rembang.
Kegiatan yang digelar Bank Indonesia selama dua hari beruntut ini menghadirkan dua narasumber dari CV Piksel Indonesia, yaitu Geby dan Inas. Perempuan muda yang sudah memiliki prestasi berlabel nasional, diantaranya juara di Kriya Nusa 2017 dan Orbit Bekraf Desainer Fashion Indonesia 2017.
Dua perempuan muda berprestasi ini akan memberikan pelatihan kepada pengrajin batik lasem dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Kabupaten/Kota Solo, Tegal dan Purwokerto selama dua hari.
Di samping itu Ketua TP PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah menggelar dan memfasilitasi kegiatan pelatihan ini dengan baik. Selain itu ia juga mengatakan bahwa pemasaran batik lasem harus dimaksimalkan, contohnya melalui media sosial.
Hal ini bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien.”Di mana tenaga kerja untuk kabupaten rembang khususnya karena rembang itu kabupaten yang plat merah sehingga kalau ada kegiatan seperti ini semakin banyak pembatik yang mendapat upah batik akan membangkitkan plat merah kita akan menjadi hijau sehingga angka kemiskinan untuk kabupaten rembang ini akan semakin terentaskan.
Lha dengan kegiatan ini nanti kami berharap kepada ibu-ibu semuanya bisa langsung bisa mengshare semua kegiatan semua hasil sehingga produk-produk panjenengan semua akan segera dimintai oleh masyarakat ramai,” katanya.
Menurutnya setelah permintaan konsumen meningkat maka akan berdampak pada kebutuhan tenaga kerja membatik yang juga meningkat, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja. Secara tidak langsung hal ini juga membantu pemerintah Kabupaten Rembang dalam mengentaskan kemiskinan.
Setelahpelatihan ini selesai, diharapkan dapat menciptakan karya-karya baru dan modern, kemudian produk batik dapat dipasarkan dengan melalui pemanfaatan media sosial secara maksimal, sehingga permintaan konsumen juga terpuaskan.(san)