Karanganyar, Mediatajam.com — Kasi Penanggulangan Bencana PMI Solo, Krisnantyo Bayu Aji, menjelaskan, pada kejadian kemarin pihaknya telah mengirim dua mobil ambulans ke TKP.
“Kita kemarin langsung kirim dua mobil ambulans menuju Gondosuli, satu mobil untuk jenazah, satu mobil ambulans untuk pasien, selain itu kita juga menerjunkan tujuh porsenil untuk melakukan evakuasi terhadap korban,” jelasnya (27/2).
Sementara itu, menurut Staf Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Arief Fahmi Rahmansyah, mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari relawan BPBD di Karanganyar, bahwa ada tujuh korban meninggal dan beberapa luka berat yang sudah dirawat di RSUD Karanganyar. Sedangkan yang luka ringan dirawat di Puskesmas Tawangmangu.
Bus yang membawa rombongan tersebut berasal dari SD Jimbaran, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, berjumlah sekitar 30 orang. Diduga sopir bus kehilangan kendali, sehingga bus pariwisata dari Jawa Timur , PO. Solaris Jaya, itu terjun masuk ke jurang di Gondosuli.
Dari kronologi kecelakaan maut tersebut. Berawal dari bus melaju dari arah Cemoro kandang Tawangmangu hendak menuju ke tempat wisata yg ada di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Namun sebelum sampai di tempat tujuan, tepatnya di Jalan umum Dusun Banaran, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, bus tersebut dari atas melaju dengan kencang dan oleng tidak terkendali.
Diduga akibat kecepatannya dan jalanan yang menurun, sopir kesulitan mengendalikan bus sehingga tidak dapat berhenti. Akhirnya bus terperosok hingga terbalik ke dalam sungai di wilayah Dusun Banaran, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu dengan kedalaman 10 meter.
Akibat dari kecelaan maut tersebut menyebabkan 7 orang meninggal dunia, PMI mengirim bantuan tujuh porsenil dan dua mobil ambulance, guna membantu evakuasi korban kecelakaan bus masuk ke jurang sekitar pukul 11.00 WIB di kawasan Gondosuli kemarin.
Tujuh personel tim penanggulangan bencana dan medis PMI Solo juga diberangkatkan. Tim bertugas untuk membantu mengevakuasi tujuh jenazah korban meninggal dunia. “Rombongan berasal dari SD Jimbaran , Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, sekitar 28 orang,” pungkasnya. *** Yudi/budi