PATI,MEDIATAJAM.COM _ Halaman Pondok Pesantren Al-Isti’anah turut Desa Plangitan Kecamatan Pati Kabupaten Pati Jawa Tengah, Minggu pagi (1/10), dipadati ratusan santri, nampak penuh semangat dan khidmat mengikuti upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Upacara dimulai jam 07.30 WIB dengan Inspektur Upacara Dandim 0718/Pati Letkol Inf.Andre Amijaya Kusuma, S.Sos dan sebagai Komandan Upacara Ustad Ismail, petugas pembaca UUD’45 Ahmad Fauzan, pembaca Ikrar Kesaktian Pancasila oleh Joni Santosa serta doa dipimpin oleh Kyai Arobi.
Komandan Kodim 0718/Pati Letkol Inf. Andre Amijaya Kusuma selaku Inspektur Upacara mengatakan, hari ini merupakan hari kesaktian pancasila, kegiatan yang digagas oleh Pimpinan Ponpes Al-Isti’anah benar-benar sangat luar biasa karena menggelorakan semangat kebangsaan. Adanya kegiatan yang positif, ini harus diekpos dan terus ditingkatkan.
“Kita sampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan Ponpes Kyai Nur Rohmad yang sudah peduli ikut menanamkan mentalitas, menumbuhkan jiwa patriotisme kebangsaan. Bahwa kegiatan seperti ini banyak mengandung manfaat dan juga wawasan kebangsaan pada seluruh masyarakat terutama bagi para generasi muda,” jelas Dandim.
Pimpinan Ponpes Al-Isti’anah Kyai Nur Rohmad menegaskan, dengan dilaksanakan upacara memperingati hari Kesaktian Pancasila bertujuan bahwa Indonesia adalah Indonesia, NKRI itu harga mati, karena pada prisipnya NKRI itu dasar negara lambang negara, teritorial, tidak bisa ditawar lagi, selalu berkesinambungan sepanjang masa.
Landasanya tidak bisa berpikir ke negara agama. “itu merupakan fitnah besar, menolak fitnah harus didahulukan daripada mengambil manfaat, negara bhineka tunggal eka tidak bisa dipaksakan sebagai negara agama jika dipaksakan maka negara bisa berantakan,”ungkapnya.
Lebih lanjut Nur Rohmad Mengatakan, kalau sudah negara pancasila sebaiknya jangan selalu mencoba-coba untuk berfikir ke palu arit, berapa korban zaman dulu adanya santri, kyai diera tahun 1948 dan tahun 1965 bahkan 7 jendral menjadi tumbal negara.
“semua itu sebuah pelajaran pahit bagi kita jangan sampai peristiwa silam terulang lagi, negara pancasila tetap negara pancasila bukan negara palu arit,” tegasnya.
Usai pelaksanaan upacara dilanjutkan paparan tentang wawasan kebangsaan dari Dandim 0718/Pati yang dipusatkan di Masjid setempat yang diikuti para santri. Dengan antusias mereka mendengarkan materi/pelajaran yang disampaikan oleh Dandim.
Kegiatan upacara itu, dihadiri Kapolsek Pati Kota Iptu Pujiati, Danramil 01 Pati Kota, anggota Komisi V DPRD Pati Endah Sri wahyuningati, Kepala Desa Plangitan Darsono, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainya. **Didik