Techno

Ponsel Luna Ternyata di Rakit di Semarang Untuk Memenuhi TKDN

Jakarta,mediatajam.com – PT ETI – Luna Indonesia bekerja sama dengan Foxconn merakit ponsel Luna yang resmi dirilis di Indonesia hari kemarin, Senin (7/11/2016). Meski bekerja sama dengan perusahaan manufaktur global, perakitan Luna sejatinya dilakukan di dalam negeri demi mematuhi aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) ponsel 4G.

Presiden Direktur Luna Indonesia, Akwila Natanael mengatakan, pabrik perakitan ponsel Luna berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Selain merakit Luna, pabrik tersebut juga mengerjakan perakitan untuk ponsel Evercoss.

Akwila menambahkan, dengan cara tersebut, ponsel yang mendukung teknologi 4G ini bisa memperoleh nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan bebas dijual di Indonesia.

“Perakitannya dilakukan di Semarang. Komponennya antara lain dihitung dari assembly, tenaga kerja, hingga soal luas line produksi yang dipakai. Dari situ, kira-kira sudah dapat TKDN 30 persen,” terangnya saat ditemui di sela peluncuran ponsel Luna, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Akwila tidak menjelaskan jumlah atau luas jalur produksi yang dipakai untuk merakit ponsel Luna. Namun menurutnya, jalur perakitan tersebut cukup untuk membuat 20.000 unit ponsel per bulan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan dukungannya soal kerja sama antara Foxconn dengan Luna Indonesia. Dia berharap, kerja sama tersebut tak cuma berhenti di soal perakitan saja, melainkan berkembang ke persoalan software.

“Foxconn kan ada di belakang Luna. Investasi mereka cukup lah. Tapi Luna ini masih soal hardware, kalau ke depan kita dorong supaya investasi di software. Jadi kalau ada desain yang dipatenkan, misalnya, itu juga termasuk ke TKDN,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan aturan mengenai TKDN sebagai syarat menjual gadget 4G di Indonesia. Aturan itu meminta agar para produsen memenuhi nilai TKDN 30 persen per 1 Januari 2017.

Bukan dirakit Foxconn

Akwila menjelaskan bahwa perakitan di Semarang sepenuhnya dilakukan oleh Luna Indonesia. Keterlibatan Foxconn hanya dalam hal teknologi perakitan serta desain ponsel yang digunakan.

“Kami mengeluarkan sekitar Rp 100 miliar hingga 200 miliar untuk perakitan tersebut. Kalau Foxconn, hanya mendukung dari sisi teknologi yang digunakan saja. Kemudian desain produk juga dari mereka,” terangnya.

“Jadi kami sebagai partner distribusi dan perakitan lokal. Foxconn hanya support, tidak berinvestasi,” imbuhnya.

Akwila berharap kerja sama dengan perusahaan manufaktur sekelas Foxconn membuka peluang transfer ilmu pengetahuan, serta membantu mengembangkan industri manufaktur lokal.**As