REMBANG,MediaTajam. Com _ Kemajuan teknologi komunikasi yang semakin berkembang pesat khususnya smartphone . Terlebih didalamnya berbagai fasilitas baik itu games maupun aplikasi lainnya yang bisa digunakan untuk menjelajahi dunia maya memang mengasikkan .Namun apabila penggunaan alat telekomunikasi itu tak sesuai kebutuhan pekerjaaan tentunya bisa mengganggu aktivitas sewajarnya .
Terlebih saat ini harganya murah dan semakin banyak penggunanya , membuat produsen smartphone berlomba-lomba bersaing untuk menggaet konsumen kalangan bawah. Tujuannya yakni agar mereka tidak ketinggalan teknologi dan dapat mengikuti perkembangan yang ada di jagad raya ini.
Akan tetapi, seiring banyaknya peminat smartphone terutama kalangan remaja justru mengundang kekhawatiran. Sebab pengguna smartphone dikalangan pelajar tingkat SD, SMP SLTA hingga pekerja pun menimbulkan kecanduan yang luar biasa hingga lupa waktu.
Di sisi lain,saat lagi asyik whatsappan ,twitteran dan facebookan ditengarai penggunaan itu dapat menimbulkan kesenangan tersendiri bagi para pengguna smartphone hingga membuat prihatin dan perlu pengwasan secara ekstra orang tua.
Pasangan suami istri Syamsuddin dan Ma’atus Sholihah misalnya. Sebab saking khawatirnya melihat anak anaknya bermain smartphone hingga sering terlambat waktu sholat dan lupa belajar, pasutri asal Desa Lodan Kulon ini menerapkan aturan larangan bagi ke tiga anaknya bermain handphone android sejak mulai pukul 18.00 WIB hingga siang hari usai sekolah.
Kepada mediatajam.com Syamsudin mengungkapkan, penetapan aturan waktu itu dilakukan karena prihatin melihat anaknya sering mengulur waktu sholat dan lupa belajar.
“Bukan hanya mereka ,saya sendiri saja sudah pernah merasakan bagaimana saat sedang bermain handphone android seperti whatsappan digroup atau facebook,” katanya.
Lebih lanjut ia mengutarakan, kita seakan tidak sadar dan lupa waktu kadang saking asiknya didalam rumah istri anak masing masing disibukkan dengan handphone hingga lupa waktu.
Sehingga pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Lodan Kulon Kecamatan Sarang ini pun membatasi penggunaan smartphone kepada keluarganya.
“Tentunya hal itu saya batasi kepada keluarga. Supaya mereka bisa fokus menjalankan aktivitas atau kewajiban mulai dari Magrib atau pukul 18.00 WIB hingga siang hari atau usai sekolah pukul 14.00 WIB,”ungkapnya.
Di sisi lain, ia juga mengakui bahwa kemajuan internet telah banyak memberikan keuntungan dan kemudahan bagi penggunanya. Dengan internet manusia bisa mudah berkomunikasi dengan saudara atau teman yang jauh jaraknya , mudah mendapatkan materi untuk studi , transaksi bisnis , menjangkau usaha dan menambah pergaulan.
“Namun, dari keuntungan itu semua yang didapat ada juga efeknya. Yang perlu dihindari seperti penggunaan internet yakni jangan sampai lupa waktu tanpa adanya kontrol, pornografi di dunia maya dan lainnya,” ucapnya.
Kemudian saat disinggung mengenai hal tersebut, apakah nantinya akan diterapkan atau diperdeskan kepada warganya. Pihaknya mengatakan bahwa nantinya akan dicontohkan terlebih dahulu.
“Yang jelas hal ini saya mulai dari keluarga terlebih dahulu. Masalah nantinya apakah warga mau menerima atau tidak ya tak apa. Yang penting kita sodorkan terlebih dahulu kepada warga mengenai rencana ini,” pungkasnya. **Hasan Yahya