REMBANG,mediatajam.com – Politik uang atau money politics yang diperkirakan masih akan masif terjadi dalam pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden/wakil presiden 2019 membuat masyarakat semakin prihatin
Oleh karenanya kini Barisan Pecinta Kiai (BPK) ini hadir dari masyarakat yang ingin memberikan gerakan bersih di dalamnya dengan cara mendeklarasikan organisasi itu secara besar besaran di lapangan Desa Sendang Mulyo, Kecamatan Sarang, Senin (4/4) malam.
Perkumpulan para pencinta kiai inipun berkeinginan untuk bisa selalu membuat pergerakan masyarakat yang bersih dan bisa menjaga keutuhan umat dengan baik dan berkesinambungan serta keberlangsungan dengan maksimal.
Pendiri BPK yang juga putra ulama kharismatik KH. Maimoen Zubaer, Idror Maimoen mengutarakan jika pendirian BPK ini sejak awal Februari 2019 lalu.
Menurutnya didirikan barisan para pencinta kiai ini memang untuk memberikan gambaran umum jika Negara Kesatuan Republik Indonesia ini harus bersih dari perpolitikan atau maoney politics yang kurang baik.
“Jika rakyat tak bergerak (hal positif) maka akan bisa membuat bangsa ini hancur. Sebab tanpa doa dan keberkahan dari kiai negara akan bisa goyah,”kata dia.
Kemudian ia juga mengutarakan jika saat ini peran para kiai untuk bisa memajukan bangsa sangatlah besar. Mengingat kemerdekaan negara Indonesia dari tangan penjajah juga tak lepas dari doa para tokoh agama. Salahsatunya kiai.
“Negara ini bisa merdeka juga ada salah satu peran penting dari kiai. Yakni bersama sama berjuang memerdekan negara dengan berdoa dan merumuskan pilar pilar kebangsaan yang dianut negara Indonesia,”paparnya.
Kemudian saat disinggung terkait BPK apakah akan berafiliasi terhadap partai politik tertentu, ia mengutarakan bahwa pencinta kiai ini murni datang dari pemikiran masyarakat arus bawah.
“BPK ini murni dari masyarakat. Baik yang berkalangan pondok pesantren maupun masyarakat umum yang ada di Rembang. Tentunya untuk pendeklarasian secara nasional akan dilakukan secara bertahap terlebih dahulu,”pungkasnya.
Selain deklarasi, acara yang turut dihadiri oleh beberapa tokoh dan ribuan masyarakat Rembang ini juga dilanjutkan dengan sholawat bersama Habib Anis Sahab dari Jakarta. (san)