Tajam News Hukum

Pekerjaan Proyek Belum Dibayar,Kontraktor Ini Akan Di Tuntut Secara Hukum

Foto:Kenan Budi Raharjo warga Jl. Kerajan Kulon Kaliwungu kendal usai mediasi di kantor Dit Reskrimsus Polda Jateng baru-baru ini .

Semarang-Mediatajam.Com-Kenan Budi Raharjo 45 warga Jl. Kerajan Kulon Kaliwungu kendal  sebagai Sub kontraktor Maincon PT Satriayamas Karyatama Selama sekitar tiga bulan ini , mengaku belum di bayar dalam pekerjaan jembatanJabungan yang berada di kelurahan Jabungan Banyumanik kota Semarang .

Menurut Budi Raharjo ,sebagai Sub Kontraktor dari PT Satriyamas Karyatama yang mengerjakan jembatan Jabungan itu denganpagu anggaran Rp. 4,8 Miliar dan di supkontrakan ke dia senilai Rp 3,4 Miliar namun setelahpekerjaan hampir selesai kira kira senilai 2,1 Miliar tiba tiba pihaknya di berhentikan denganalasan pekerjaanya lamban .

“ya sudah kalau memang di berhentikan artinya saya mundur , namun dengan catatan dengankondisi nanti kalau sudah selesai kita hitung hitungan berapa yang saya kerjakan dan berapa yang dia kerjakan ,namun setelah perhitungan terjadi ternyata tidak sesuai dan semua tidak singkron,jadi apa yang di belanjakan tidak sesuai dengan apa yang di bebankan misalnya ,saya menagihkantagihan saya sesuai gambar itu 90 ton tapi dia belanjakan hanya 50 an ton jadi selisih itu yangseharusnya di kembalikan dan di bayarkan ke saya ternyata malah di akui semua hasil dia “UjarBudi Raharjo di semarang Jumat ( 31/3/17).

Budi menambahkan, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut pihaknya Sudah berusaha mediasi dikantor Direktorat Reserse Kriminal Kusus (Krimsus) Polda Jateng yang di jembatani oleh AKBP Sukino sebanyak satu kali dijadwalkan akan mediasi yang keduakalinya akan tetapi dia tolak dikarenakan mediasi  yang pertama kata dia hanya muter muter tidak ada ujung titik temunya.

“Sebenarnya mediasi yang kedua kali pada hari Rabu 29/3/17 kemarin janjinya sore jam 4 tapi jam11 mendadak di batalkan dengan alasan orangtua pihak PT lagi sakit okname sehingga tidak bisa hadir”.bebernya .

Hingga saat ini tambah Budi , pihaknya masih pasif menunggu niat baik mereka ,( Red ) PT Satriyamas Karyatama Semarang namun lamjutnya ,kalau Cuma menunggu niat baik saja darimereka pihaknya sudah terlalu sabar karena sudah berjalan tiga bulan ini .

“dari pihak PT Mereka beralasan bulan pertama nunggu perhitungan ,bulan kedua nungguperhitungan ,di bulan ke tiga dugaan saya malah niat tidak mau bayar , padahal selesai proyekterbayar oleh Negara kan Disember 2016 tahun lalu ,hingga saat ini perhitungan di buat molor-molor kita ini kuli kita yang mengerjakan ,kita yang buat ,kita bukan makelar kita mengerjakanakan tetapi susah jerih payah itu seakan akan malah di permainkan dan tidak dibayar “ Urainya.

Untuk itu di tegaskan Budi ,Bila memang tidak ada iktikat baik dari pihak PT Satriyamas Karyatama Semarang pihaknya dalam waktu dekat akan menuntut haknya dengan cara apapun termasuk dengan melakukan upaya Jalur Hukum.

“Sebenarnya permintaan saya hanya satu yaitu menuntut hak jerih payah kami yang selama ini belum di bayar dari perhitungan kami yang harus di bayar ,sesuai tagihan yaitu sebesar Rp 483 (Empat Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah ) namun jika kondisinya seperti ini terus tidak adakepastian , kami akan bawa ini ke jalur hukum ” tandas Budi.

Sementara itu, tepisah Juarto (Kokok) dari perwakilan PT Satriyamas Karyatama  yang mengaku  ikut dalam mediasi di Kantor Krimsus beberapawaktu lalu itu mengatakan , Ia membenarkan bahwa pertemuan hari Rabu lalu memang di batalkan dikarenakan  keluarga anggota lagi sakit masuk ICU.

Dia juga membantah jika pihak PT ngesubkan Proyek melainkan kata dia hanya jasa tenaga saja dan tidak ada kecurangan dalam pekerjaan .

” kalau mencurangi saya rasa tidak ya , coba saya tanya barang semua kan dari PT dia hanya mengerjakan saja  terus di mana kecuranganya “jelas Koko melalui sambungan Telepon.

Dijelaskanya , terkait pembayaran tagihan yang mencapai Ratusan juta lebih itu pihaknya mengaku siap untuk bertemu lagi untuk hitung hitungan .” kami siap untuk hitung hitungan karena saya yakin itu ketemunya tidak sampai ratusan bahkan hanya puluhan juta saja ” pungkasnya.* (Uut/Fek)