Tajam News

PT Semen Indonesia Sosialisasikan SKKLH

REMBANG,MEDIATAJAM.COM _ Setelah diterbitkannya kembali ijin lingkungan pendirian dan operasional pabrik, PT Semen Indonesia diminta untuk terus melaksanakan komitmen kepada masyarakat Rembang ketika pabrik semen beroperasi, baik di bidang pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial (CSR) maupun serapan tenaga kerja.

Hal itu terungkap pada sosialisasi rencana penambangan dan pembangunan pabrik semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pasca penerbitan surat keputusan kelayakan lingkungan hidup (SKKLH) dan izin lingkungan oleh Gubernur Jawa Tengah digelar, Senin (27/2).

“Kami berharap agar dilibatkan dalam proses RKL dan RPL. PT SI jangan ngapusi (berbohong, red.). Intinya kami harus tetap dilibatkan. Jangan habis manis sepah dibuang,” ujar Sunarto, salah satu perwakilan gabungan LSM di Kabupaten Rembang saat sesi tanya-jawab.

Sementara Camat Gunem Teguh Gunawarman pun mengingatkan kepada PT Semen Indonesia agar memperhatikan pengalokasian dana tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Menurutnya, dana CSR harus disalurkan secara sepenuh hati dan mesti menyentuh seluruh lapisan.

“Kalau dana CSR seratus persen, ini harus ada alokasi di tingkat forkompimda. LSM juga kegiatan apa saja dalam satu tahun. Tapi itu lembaga bukan individu. Setiap ada pengajuan ditampung dan proporsinya mesti adil. Ring I porsinya 40 persen, selebihnya teknis dibicarakan,” katanya.

Abdul  , salah seorang pegiat LSM lainnya juga meminta kepada pihak PT Semen Indonesia untuk memegang komitmennya pada konteks memperhatikan perjuangan guna berdirinya pabrik semen di Kabupaten Rembang. Ia mengingatkan agar konsorsium tentang CSR dirembuk.

“Saya berharap MoU (kesepahaman, red.) antara 11 lembaga dengan pihak Semen Indonesia, jangan dilewatkan. Konsorsium CSR harus kita rembuk. Saya harapkan harus komitmen dengan MoU yang disepakati. Isinya apa, tanya ke PT Semen Indonesia,” katanya tanpa merincinya.

Kepala Desa Kadiwono Kecamatan Bulu Ahmad Ridwan berharap kepada PT Semen Indonesia agar memberikan perhatian yang sama terhadap desa-desa yang masuk dalam wilayah ring satu. Ia menyebut desanya belum banyak diperhatikan seperti desa di ring satu lainnya.

“Tegaldowo sudah ada embung dari SI. Kajar sudah dibantu sistem air bersih. Pasucen sudah ada irigasi pertanian. Timbrangan yang kepala desanya tidak mendukung pabrik semen, tetap harus diperhatikan. Kami mohon Kadiwono juga diperhatikan. Tenaga kerja juga,” paparnya.

Direktur Engineering PT Semen Indonesia Gatot Kustyadji menyatakan akan memperhatikan segenap masukan yang mengemuka dari forum sosialisasi tersebut. Menurutnya, pabrik semen yang dibangun di Rembang adalah milik Negara yang mesti dijaga bersama.

“Mengenai UKL UPL nanti kita sosialisasikan lebih lanjut di tingkat desa. CSR juga sudah ada ketentuannya. Mesti diberikan dalam bentuk apa. Nanti biar bagian CSR, Pak Wahyudi Heru yang membantu kami untuk menyampaikan secara lebih detail,” ujarnya merespon.

Pada sosialisasi yang digelar oleh pihak PT Semen Indonesia (SI) dilangsungkan di Aula Lantai IV Gedung Setda Rembang, seluruh perangkat forum komunikasi pimpinan daerah mulai Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, Kajari, hingga Ketua Pengadilan Negeri, tampak hadir.

Tampak hadir pula sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah seperti Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, dan beberapa kepala dinas lain. Camat, kepala desa di wilayah ring satu, dan beberapa pentolan lembaga swadaya masyarakat, juga tampak hadir.**Sunarto