Tajam News

Ratusan Supir Angkot Lakukan Aksi Mogok

Malang.mediatajam.com – Ribuan sopir angkot menggelar aksi demonstasi di depan Balai Kota Malang, Senin (6/3/2017). Mereka menuntut Wali Kota Malang M Anton menghentikan operasional transportasi online di Kota Malang. Deretan angkot berbaris mulai dari bundaran Tugu Kota Malang – Jl Kertanegara – sampai seputaran Stasiun Kota Malang.

Demo yang diikuti oleh sopir angkot di Kota Malang itu mengakibatkan banyak penumpang yang terlantar. Akhirnya, untuk membantu warga, pihak kepolisan dan Satpol PP menyediakan kendaraan demi melayani mobilitas warga yang terlantar akibat angkot mogok.

Menurut penuturan Izzah Maulidah (25), penumpang terlantar, mengaku terbantu dengan kehadiran layanan anggota Polres Malang Kota dan Satpol PP Kota Malang. Ia yang sedianya akan berangkat ke Gresik diantar menuju Terminal Arjosari sebelum akhirnya berangkat naik bus dari Terminal Arjosari.

“Waduh saya sangat berterima kasih banyak  dengan Satpol PP, yang sudah bisa membantu kita,” kata Izzah kepada petugas Satpol PP yang mengantarnya, Senin (6/3/2017).

Diceritakan Izzah, dia sudah berada di Terminal Landungsari sejak pukul 8.57. Dia tidak tahu kalau ada aksi mogok para sopir angkot. Ketika itu, sudah banyak orang berdiri di pinggir jalan. Mereka menunggu angkot, namun angkot yang ditunggu tidak kunjung datang.

“Saya sempat pesan Gojek, tapi tidak ada respon dari Gojek. Orang di sebelah saya justru dibatalkan pemesanannya oleh pengemudi Gojek. Sepertinya mereka tidak berani beroperasi, karena adanya demo seperti ini,” katanya.

Izzah sangat menyayangkan aksi mogok yang dilakukan para sopir angkot. Menurut Izzah, tuntutan para sopir kepada Pemkot Malang untuk menghapus keberadaan transportasi online tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era sekarang ini.

Dia menambahkan, Solusinya bukan penghentian operasional transportasi online, karena sejatinya ada beberapa titik yang tidak dapat dijangkau oleh angkot. Selain itu, fleksibilitas layanan dari transportasi online juga sangat menguntungkan bagi para masyarakat sejauh ini.

“Pemberdayaaan para sopir angkot bisa dalam bentuk kerjasama objek pariwisata, institusi pendidikan, atau perusahaan yang memfasilitasi para pekerjanya menggunakan angkutan umum sebagai transportasi pilihan,” ujarnya.

Dari pantauan Mediatajam.com, di Jl Semeru Kota Malang, ada beberapa orang yang berjalan kaki karena tidak ada angkot yang beroperasi. Bahkan terlihat seorang laki-laki yang sedang membawa tas punggung besar dia menawar becak motor. Setelah ada kesepakatan harga, laki-laki itu naik ke bentor.

Sedangkan seorang warga lain Nuryati (60), memilih berjalan kaki. Dia terpaksa jalan kaki karena tidak ada angkot. Dia tidak tahu jika angkot mogok beroperasi karena menggelar demonstrasi.

“Saya tidak tahu kalau angkot demo dan mogok. Sebab tadi pagi saya masih naik ADL meski bukan lewat jalurnya, saya kira tidak ada mogok angkutan, ya terpaksa jalan kaki biar sehat juga ” ujarnya. (SRY/BD)