REMBANG,Mediatajam.com – Semen Gresik menggelar kegiatan Peresmian Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
dan Penandatangan MoU Forum Masyarakat Madani (FMM) di Lapangan Desa Kajar Kecamatan Gunem, Rembang, Jumat (14/12).
Kegiatan peresmian dan penandatangan MoU dihadiri langsung oleh Direktur Operasi Semen Gresik Joko Sulistiyanto , Bupati Rembang H Abdul Hafidz beserta jajaran ,Muspika Gunem, Bulu , Blora, dan Kepala Desa serta tokoh agama dan tokoh masyarakat enam desa sekitar lokasi pabrik semen
Dalam kesempatan itu, Direktur Operasi Semen Gresik Joko Sulistiyanto, dan Bupati Abdul Hafidz beserta rombongan meninjau secara langsung rumah salah satu pasangan suami istri penerima program RTLH asal Desa Kajar RT 3 RW 2, Kecamatan Gunem Karjan – Paijah
Semula, rumah yang dihuni pasutri tersebut berupa bangunan yang dinilai sudah tak layak huni. Mengingat kediaman itu berupa bahan baku kayu dan bambu. Itupun kondisi tersebut sudah rusak parah. Bahkan bolong bolong atau rumah tak layak huni (RTLH).
Bupati Rembang Abdul Hafidz saat membuka dan menggunting pita rumah Karjan mengutarakan bahwa pembangunan dan proses mensejahtrakan masyarakat bukan hanya dari APBN maupun APBD.
“Tentunya itu bukan dari APBD saja. Tapi juga bisa bersumber dari CSR BUMN, BUMD,”ungkap dia.
Kemudian saat disinggung mengenai kriteria apa saja yang memang berhak mendapatkan bangunan rumah tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Pemdes.
“Kepala desa atau Pemdes tentunya mempunyai kriteria warga mana yang harus dibantu. Dan itupun melalui musyawarah desa beserta warga dan jajaran pemerintah yang ada,”urainya.
Dari informasi yang dihimpun, rumah sederhana bervolumekan P 6 meter, L 6 meter dan T4 5 meter ini dibangun dengan menghabiskan anggaran
Rp. 47 juta.
Sementara itu, Karjan selaku warga yang mendapatkan bantuan mengaku senang bahwa rumahnya sudah berbentuk tembok.
“Dulunya ya kayu, bambu. Namun saat ini tembok. Ya Al Hamdulillah bisa bagus. Bersyukurlah sebab bisa tidur nyeyak dengan istri,”paparnya.
Direktur Operasi Semen Gresik Joko Sulistiyanto mengatakan tahun ini, pihaknya menggelontorkan dana hingga miliaran rupiah untuk progam RTLH (Rumah Tak Layak Huni) dan FMM (Forum Masyarakat Madani).
Dua kegiatan tersebut merupakan bagian dari progam corporate social responsibility (CSR).
Semen Gresik sendiri terus berinovasi dalam pengelolaan tanggung jawab perusahaan. Upaya tersebut diarahkan untuk mendorong kemandirian, peningkatan kapabilitas ekonomi, sosial dan budaya masyarakat kawasan pabrik.
“Komitmen untuk terus meningkatkan progam pengembangan masyarakat adalah hal yang tidak boleh ditawar. Perusahaan dan masyarakat harus tumbuh dalam satu jalan pertumbuhan yang saling menopang dan saling mendukung,” kata Joko Sulistiyanto mewakili Dirut PT Semen Gresik Mukhamad Saifudin,
Perlu diketahui, selain Karjan, warga desa Ring 1 yang mendapatkan bantuan pembangunan rumah, ada 11 warga lainnya juga mendapatkan program yang sama. Baik itu yang berada di daerah Rembang maupun Kabupaten Blora.
Diantaranya yakni Kadiwono Kecamatan Bulu rumah milik Karsimin Jumirah), Desa Kajarkajar milik Satiman, Desa Pasucen gunem rumah milik Kaswati, Kayatun, Desa Timbrangan milik Lastari Supono, Desa Tegal Dowo milik Sutrisno, Supardi dan yang terakhir yakni Desa Ngampel Kabulaten Blora milik Kusyari dan Painem. (san)