TANJUNGSELOR,MEDIATAJAM.COM _ Kondisi jalan rusak berlubang akibat pengangkut buah kelapa sawit penghubung kecamatan yakni Kecamatan Tanjung Palas timur tanah kondisinya semakin parah.
Bahkan hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pihak terkait. Meskipun seringkali dikeluhkan masyarakat yang melintasi jalan tersebut. Salah satu masyarakat Desa Binai apui ingau mengatakan jalan tersebut sudah rusak cukup lama, warga sudah meminta agar pemerintah segera menindaklanjuti.
Karena jalan itu merupakan jalan utama bagi masyarakat “ jalannya tetap rusak akibat mobil truk muat kelapa sawit berat maksimun 8 tonlah jalan rusak para (berlobang_Red),” ujarnya.
Sedangkan sebagian jalan yang sudah di agregat (dilakukan pengerasan), yakni daerah desa binai dan sajau kondisinya juga sangat membahayakan. Karena berupa berlubang akibat mobil truk dan licin cukup tidak menutup kemungkinan jalan itu bisa mencelakakan pengguna jalan yang melintas.
“Tidak menutup kemungkinan jalan itu bisa memakan korban, terutama masyarakat yang menggunakan motor. Disitu juga sudah pernah terjadi kecelakaan,” ucapnya. Menyikapi hal itu, Camat Tanjung Palas timur tanah kunin yang di konfirmasi, menyatakan mau ambil kejelasannya terkait jalanan rusak akibat pengangkut buah kelapa sawit dan kondisi jalan yang semakin parah tersebut.
Saat ini dirinya sudah melakukan beberapa tindakan salah satunya melakukan rapat bersama pihak perusahaan membahas masalah perbaikan jalan. “Kita sudah 2 kali rapat terkait perbaikan jalan itu, bahkan terakhir rapat bersama Wakil Bupati Bulungan datang meskipun kita tidak undang,” ujarnya kepada awak media, jumat (10/02/2017).
Lanjutnya, rapat yang dilakukan beberapa waktu lalu dengan melibatkan 3perusahaan yang beraktivitas diwilayah tersebut yakni Perusahaan BCAP, PT. Perima bahagia permai, dan mengaku siap dan bertanggungjawab untuk perbaikan jalan itu. “Mereka (Perusahaan, Red) sepakat untuk bertangungjawab karena kita minta tolong, perbaiki jalan itu mau ditimbun atau bagaimana, yang penting dikasih bagus,” tuturnya.
Karena sangat tidak mungkin jika menunggu pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Sesuai informasi Pemprov akan melakukan perbaikan jalan tersebut pada September 2017 mendatang.
“Kita percaya provinsi akan tetap bangun, tapi saya dengar-dengar informasi paling cepat September 2017 kalaupun dianggarkan, kalau kita menunggu itu kasian masyarakat,” ungkapnya. Lanjutnya, saat rapat pihak perusahaan mengaku siap memperbaiki jalan itu dan tugas dibagi-bagi.
Namun hingga saat ini pengerjaan jalan tersebut belum juga dilakukan karena perusahaan yang bertanggungjawab pada alat berat itu masih terkendala dengan jarak yang jauh antara posis exkavator dan lokasi jalan yang akan dilakukan perbaikan.
“Masalahnya alatnya (excavator, Red) jauh, tapi pengakuannya dia siap untuk menyewa tidak tahu kenapa sampai hari ini belum juga bergerak,” ucapnya kesal. Padahal beberapa penunjang dari perbaikan jalan itu sudah disiapkan oleh masyarakat Desa binai ,sajau yakni siap menbatu sudaya besar sekitar buah untuk menutup lubang sementara.
Dirinya sangat berharap awal bulan pebuari ini sudah dilakukan perbaikan, untuk itu dirinya menuntut agar pihak perusahaan membuktikan komitmennya untuk memperbaiki jalan itu. “Sesuai hitungan mereka sekitar 10 hari selesai, agregat saja. Kita tidak usah muluk-muluk yang penting masyarakat tidak kesusahan lagi, dan saya minta jangan lewat dari pebuari ini,” tegasnya.
Diakuinya ada 5desa dari 1kecamatan yang melewati jalan tersebut diantaranya Kecamatan kebulungan Apalagi saat ini sudah sangat sering masyarakat mengalami kecelakaan di jalan tersebut, apa perlu menambah banyak korban lagi baru jalan tersebut mendapatkan perhatian.
“Janganlah jadi beban bagi kita, saya sudah berjuang kalau tenaga saya saja tidak mungkinlah,” sebutnya. Dirinya juga menyarankan pada Pemprov “Saat ini jalan yang paling parah.**hrs