REMBANG,mediatajam.com – Untuk melihat secara langsung bagaimana dan apa saja produk dari home industri rumahan yang dikelola oleh wanita di Indonesia. Sebanyak 7 pejabat asal Negara Iran didampingi Pejabat Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak berkunjung ke Kabupaten Rembang, Selasa (9/4)
Dalam kunjungan pagi itu mereka yang tiba di kota Garam langsung disambut oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, di rumah dinas Bupati Rembang, belakang Museum Kartini.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Rembang ini memarekan beberapa hal yang ada di kota paling timur Jawa Tengah ini.
Misalkan saja, usaha industri rumahan di Desa Pasar Banggi dan Desa Tritunggal, Kecamatan Rembang Kota yang semakin berkembang.
Dari pemaparan itu, ia merinci ada sekitar 230 an rumah tangga di dua kampung tersebut, sekarang bisa menghasilkan produk yang dijual melalui warung, pasar maupun secara online.
Kemudian, dari usaha itu, ada sebuah Konsep industri rumahan akan ditularkan ke desa-desa lain, karena memiliki manfaat strategis menambah penghasilan keluarga. Selain itu, cara tersebut juga mampu mencegah ibu rumah tangga bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
“Ikan dimasak yang enak, kemudian dikemas yang bagus. Setelah itu dipasarkan. Ternyata bagus dan ingin kita kembangkan ke desa-desa lain, menyesuaikan potensi. Jadi nggak hanya ikan. Tujuan kami bukan hanya pemberdayaan ekonomi, tetapi juga mencegah jangan sampai ibu-ibu lebih tertarik kerja di luar negeri, ketimbang di kampung sendiri, “ ungkap Hafidz.
Hafidz berharap nantinya pemerintah pusat bisa membantu mengintensifkan kerja sama dengan pemerintah Iran. Ia mencontohkan produk-produk dari Kabupaten Rembang kelak dapat diekspor ke Iran, sehingga akan memperluas pangsa pasar.
“Semisal rengginang diekspor ke Iran, ini akan memberikan nilai lebih bagi kami. Tentu kami punya harapan besar, dan dapat ditindaklanjuti oleh kementerian, “ tandasnya.
Kunjungan delegasi dari Iran ini diprakarsai oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak. Kebetulan pihak kementerian mempunyai proyek percontohan pemberdayaan perempuan di Desa Pasar Banggi dan Tritunggal. Dipilihnya Kabupaten Rembang, karena usaha rumahan yang dirintis memiliki trend perkembangan positif.
Sementara itu, Ratna Susianawati selaku Staf Ahli Mentri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bidang Komunikasi dan Pembangunan mengutarakan jika kunjungan ini merupakan Rangkain kerjasama Indonesia dan Iran.
“Ini merupakan bentuk kerjasama antara ke dua negara untuk saling belajar banyak di Indonesia. Khususnya terkiat Pengembangan kultur pemberdayaan ekonomi perempuan,”katanya.
Sementara itu, pihaknya juga tengah mengantangi sebanyak 21 Kabupaten atau Kota salah satunya Rembang ini yang dijadikan sebagai jujukan terkait model industri rumahan.
“Menariknya di tahun 2016 in8 dijalankan namun dampaknya menekan angka kemiskinan sudah ada. Yakni kontribusi besar terhadap perempuan. Upaya konkrit kemampuan terbuktii pelaku terhadap pelaku industri yang tadinya berekonomi lemah. Dan saat ini mereka bangkit dari ekonomi lemah itu,”paparnya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Bupati, para tamu warga negara Iran diajak mengunjungi Museum Kartini dan sentra batik tulis di Lasem.(san)