Tajam News

Temu Nasional Lembaga Adat, Sultan dan Raja Nusantara

JAKARTA,MEDIATAJAM.COM _ Bertempat di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, pada Jumat (17/3/2017) digelar temu nasional oleh Lembaga Adat, Sultan dan Raja Nusantara.  Dalam acara tersebut digelar pula penandatanganan kerjasama (MoU) dengan satgas peradilan rakyat Republik Indonesia.

Pada temu nasional tersebut diserahkan juga dokumen kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Dokumen tersebut adalah Dokumen Kejahatan Negara/Pemerintah melindungi Pengembang Hitam.

Menurut Ketua Dewan Penasehat Lembaga Adat, Sultan dan Raja Nuswantara, Sinuhun Prabu Notonegoro XI, dokumen dan arsip tersebut diberikan agar menjadi catatan dan landasan sejarah kepada pemerintahan sekarang ini.

“Kami persembahkan buku tersebut kepada Presiden, kepada Menkopolhukam, kepada Kapolri, saya yang bertanggung jawab, karena saya yang membuat buku itu,” terang Prabu Notogoro XI dalam sambutannya. Mereka juga meminta agar seluruh bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah.

Kerana sejarah adalah panglima bangsa. Pun demikian, Prabu Notonegoro XI mengajak agar bangsa Indonesia termasuk generasi penerus Indonesia, agar kembali merumuskan kemerdekaan. “Marilah kita rumuskan, mari kita menjuruskan tentang adanya kemerdekaan Indonesia, mengisi kemerdekaan Indonesia,” pungkasnya.

Prabu Notonegoro XI juga menunjukkan beberapa bukti sejarah besar bangsa Indonesia, yakni perjanjian berbahasa jawa dan berbahasa arab.

Selain itu, ia juga menunjukkan surat tanah jawa madura asli cetaka pertama. Dengan beberapa bukti sejarah tersebut, Prabu Notonegoro XI tersebut meminta agar bangsa Indonesia tidak melupakan apalagi mengaburkan sejarah.

“Jangan sastra dan dokumen sejarah ini dikaburkan begitu saja,” tukasnya. Hingga sampai saat ini, agenda temu nasional Lembaga Adat, Sultan dan Raja Nuswantara masih berlangsung. Para hadirin pun tampak antusias melihat paparan sejarah tersebut.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Yayasan Karaton Glagah Wangi Dhimak, Raden Suminto Joyokusuma serta KH.R. Abah Sulthon Basyaiban pengasuh Ponpes Al-Manshuriyah 2 Sendangguwo yang juga ketua umum DPP Aliansi Tajam. **TUM/EDY