Tajam News

Terkait Rencana Full day school,Ini Kata Kadisdik Semarang

Semarang .Mediatajam.com-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Dr Muhadjir Efendy mencoba gebrakan baru dengan menggulirkan wacana sekolah sehari penuh (full day school) di tingkat SD hingga SMA. Gagasan ini menurut dia  telah dibicarakan dengan Wakil Presiden HM Jusuf Kallah di Istana Wapres, Jakarta,belum lama ini .

Intinya, Muhadjir mengklaim sudah mendapat restu dari presiden dan wakil presiden untuk menerapkan sistem tersebut. Dia menjelaskan, sistem full day school ini lebih mengutamakan pendidikan karakter daripada akademis.
Terkait wacana tersebut ,anggota komisi E DPRD Jawa Tengah  M,Zain  mengatakan ,kebijakan tersebut hendaknya harus betul –betul di lakukan kajian  mendalam jangan sampai kebijakan tersebut kata dia malah berdampak  luas khususnya  Jawa Tengah .

“dampak dari lima hari sekolah atau sekolah sehari penuh (Full day school) itu nanti akan sangat di rasakan karena sokalah sampai jam  empat atau  lima sore ,bisa di bayangkan  itu apalagi yang di daerah pedesaan,pegunungan  dan sebagainya  kalau sampai jam lima aturan  sangat rawan kriminalitas”, ungkap Zain saat Acara  Ekpose Interatif Di gedung  DPRD Povinsi  Jawa Tengah  Jl.Pahlawan Baru-baru ini.
Menurut Zain , dari aspek geografis  aturan sekolah lima hari jika di terapkan di kota  tak ada masalah namun  kalau di daerah daerah pinggiran,pedesaan  meurutnya  pulang bisa malam sampai rumah.di tambah lagi  pendidikan TPQ akan berpotensi hilang  .

“ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah khususnya kemendikbud  karena  ini terkait apa yang di sebut bangunlah jiwanya bangunlah badanya  jadi sebelum membangun badan kita jiwanya harus kita bagun , rekomendasi dari spikolog  anak  setelah jam satu siang sudah tidak layak dan tidak bisa menyerap materi  secara maksimal .”jelasnya .

Selain itu tambah Zain,sebelum kebijakan itu di terapkan yang harus di perhatikan adalah bagaimana kebutuhan sarana prasarana apakah  di jawa tengah ini sudah memungkinkan atau layak untuk sekolah sampai sore ,pada 2017 nanti  tambah dia kebijakan pusat akan di laksanakan  mulai dari tingkat dikdas  sampai tingkat menegah  SD,SMP,SMA ,dan SMK .

“karena ini kebijakan dari pusat kita minta dari pemerintah Provinsi (pemprov)  melalui dinas terkait   agar terus melakukan kajian dan melakukan evaluasi  dan harus berani menolak jika  berdampak  dengan pendidikan  terkait  proses peningkatan mutu  dan kwalitas pendidikan  siswa “pungkasnya .

Sementara itu , Kepala Dinas Pendikan Kota Semarang Drs .Bunyamin M.Pd  ketika di temui media ini di ruang kerjanya senin  (5/12/2016) mengatakan, tidak mempermasalahkan  sekolah sehari penuh (full day school ) dan lima hari sekolah di terapkan .menurutnya  di semarang  sudah  banyak sekolah-sekolah  yang  sudah menerapkan  lima hari sekolah .
“saya kira tidak masalah di semarang sekolah dasar (SD)sampai SMA sudah banyak yang lima hari sekolah seperti AL,Azar,Nasima dan lainya “jelas Kadisdik,

Saat di tanya Terkait  dampak dari kebijakan tersebut  seperti  TPQ  kususnya akan berpotensi hilang  Kadisdik mengaku tak  terlalu hawatir toh  di sekolah juga sudah banyak guru –guru Agama yang bisa ngulang ngaji .
“tidaklah itu kepentingan kita bersama ko, ndak bakal hilang  ,Kalau kamikan kementrian satu di diknas kalau di kemenbud aturanya begitu ya yang di diknas kota/kabupaten  kita evaluasi yang perlu di jalankan kita jalankan ,dan kita sudah punya bukti yang SMA,SMK,raning ndak ada masalah “jelasnya .

“kalau di suruh kembali enam hari sekolah malah ndak mau dia ,mungkin kalau di daerah pedesaan boleh jadi,saya bicaranya semarang insya Alloh kami di semarang siap ndak ada masalah kita ikuti saja bagaimana kementrian akan mengatur “pungkasnya * (Tomo)