Tajam News

Tertimpa Longsor ,Dua Rumah Warga Desa Manggar Rusak Parah

REMBANG,Mediatajam.com – Bencana tanah longsor terjadi di Desa Manggar Kecamatan Sluke .Akibat peristiwa itu ,sebanyak 2 unit rumah milik warga yang berada di Rt 2 Rw 2 masing – masing bernama Waskinatul Jannah (35) dan Sutarmi (60) rusak parah tertimpa longsoran tebing pada Rabu (6/3/19) pagi

Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang peristiwa bencana alam itu akibat
Intensitas curah hujan yang turun cukup tinggi beberapa hari ini di wilayah Kabupaten Rembang

Kepala seksi kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Pramujo mengatakan, longsoran terjadi pada tebing samping rumah Lasmudi (50). Tanah yang longsor sepanjang 27 meter, dan tinggi 7 meter.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun BPBD, Pramujo menjelaskan, awalnya terjadi hujan lebat pada Selasa (5/3) mulai pukul 19.00 WIB sampai hari Rabu (6/3) pagi. Diduga konstruksi tanah tebing yang tidak kuat membuat longsoran menimpa 2 rumah dibawahnya.

“Semalam memang terjadi hujan cukup deras yang berlangsung sampai pagi tadi ini. Menerima laporan kejadian tanah longsor ini, kami sudah melakukan assesment di lokasi kejadian,” terangnya.

Atas kondisi tersebut, ditaksir para korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

“Mengerahkan masyarakat untuk kerja bakti di lokasi kejadian untuk membongkar rumah yang tertumpah longsoran. Selain itu kamj juga telah melakukan pendistribusian logistik terhadap korban tertimpa musibah,”bebernya

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Rembang yang juga penduduk Sluke Gunasih mengutarakan jika lokasi tebing longsor yang menimpa warga memang berada di wilayah perbukitan.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa talud yang berada di sekitar warga sudah berusia puluhan tahun. Tak ayal hal itu bisa dimungkinkan ambrolnya tebing dan menimpa rumah warga.

“Bangunan talud tersebut juga sudah tua lebih dari 20 tahun,”papar dia.

Kemudian saat ditanya mengenai pembangunan yang ada untuk menanggulangi bencana, ia membeberkan rata -rata tebing di wilayah itu lahan milik perseorangan. Sehingga langkah pembangunan dinilai menyulitkan aturan yang ada.

“Untuk penataan lingkungan dari pemerintah tidak memungkinkan karena lahannya atau tebing tebing itu merupakan milik pribadi,”pungkasnya. . (san)