Semarang.Mediatajam.Com. Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke 26, Program Studi Teknik
Elektro Unika Soegijapranata sebanyak 112 mahasiswa dan alumni melaksanakan sarasehan
dengan tema “Guyub Rukun Kini dan Nanti” bertempat di Du Cafe Tembalang Semarang.Jum,at (5/7/19).kemarin
Pada kesempatan tersebut,
Dr. Leonardus Heru Pratomo, ST,MT selaku ketua program studi memaparkan terkait perjalanan perkembangan Progdi Teknik Elektro,dan penambahan progdi
Teknologi Energi juga tentang peninjauan kurikulum setiap lima tahun.
Selain itu juga dijelaskan tentang standar minimal point, sebanyak 125 point sebagai ketentuan untuk dapat
diterbitkannya Surat Keterangan Pendamping Ijasah (SKPI). Inti dari SKPI adalah kegiatan
ektrakurikuler atau kegiatan non akademik bagi calon wisudawan yang telah menyelesaikan
seluruh rangkaian tugas studinya.
Kehadiran 6 alumni dari berbagai angkatan yang berkesempatan berbagi
Pengalaman dari dunia kerja membuat suasana semakin guyup.
Vincent salah satu alumni yang saat ini
memasuki dunia wirausaha sebagai owner Du Cafe mengatakan,Ia cukup menyadari tidak mudah untuk
menyelesaikan Tugas Akhir. “Meskipun setelah lulus diterima di perusahaan
Batu bara di Jakarta tetapi panggilan di dunia wirausaha labih menantang.” jelasnya.
Sementara itu,Nicholas yang merupakan alumni Teknik Elektro yang saat ini bergabung dengan PT. Djarum menyampikan ,
bahwa ketika masih aktif sebagai mahasiswa dulu ia adalah salah satu
Mahasiswa yang pertama di Unika yang berprestasi menjuarai lomba robot tingkat nasional.
“Suasana akrab yang dibangun di Teknik Elektro ini sudah sejak lama berlangsung, kekuatan
komunikasi antar angkatan, mahasiswa, dan alumni menjebatani beberapa persoalan yang
muncul saat proses perkuliahan di kampus. oleh sebab itu
mengenal mahasiswa beda angkatan hukumnya adalah wajib.”bebernya.
Selain itu, Teknik Elektro Unika
Soegijapranata saat ini telah memiliki seorang Guru Besar, Prof. Dr. Ir. Slamet Riyadi, MT Ia adalah
salah seorang guru besar bidang elektro di Jawa Tengah.
Prof Slamet dalam kesempatan tersebut juga menyinggung tentang gelar insinyur, yaitu
seorang enginer orang yang bertugas merekayasa di bidang teknik.
Kata Prof Slamet,Untuk menjadi
Seorang enginer tidaklah mudah, harus melalui proses pembelajaran di bangku kuliah juga di
laboratorium. Mengapa proses itu terasa berat karena kata dia dunia industri menuntut lulusan
Teknik elektro dapat menjawab tantangan yang berlandaskan kejujuran dan bertanggungjawab terhadap keahliannya.
Krismon selaku panitia menambahkan, Teknik Elektro Unika Soegijapranata pada tahun 2019 ini telah berhasil meloloskan proposal
progam kreativitas mahasiswa,
“Sehingga di harapkan dengan prestasi ini bisa menambah semangat buat
semua mahasiswa yang hadir sekaligus sebagai ajang kompetisi dibidang teknik elektro,”pungkasnya.**(Tomo/Hms).