Pati, mediatajam.com – Deretan warung kopi di belakang ruko Mega Plaza, Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana, Pati, Jawa Tengah, diprotes dari warga sekitar. Warga resah dikarenakan warung kopi tersebut kerap dijadikan tempat transaksi prostitusi dan peredaran miras.
Ada puluhan warung kopi yang dibangun berjajar. Meski dengan bangunan yang sangat sederhana, rata-rata setiap warung dilengkapi dengan fasilitas karaoke. Dan ketika malam hari, warkop ini menyediakan jasa wanita penghibur.
AKP Sumarni, selaku Kapolsek Juwana mengaku kerap mendapat laporan dari warga yang resah dengan aktivitas di Kompleks Jatiwangi tersebut. “Sebenarnya komplek warung kopi tersebut sudah sering kita tertibkan. Namun para pemilik warung masih saja nekat, padahal sudah ada yang kita tindak,” ujar AKP Sumarni.
“Jumat, 14 Oktober kemarin, kami mengadakan rapat koordinasi dengan pihak Kecamatan Juwana, Satpol PP, dan para pemilik warung di Kompleks Jatiwangi. Hasil rapat memutuskan, warung-warung yang dijadikan untuk ajang prostitusi akan ditertibkan. Akan kami beri toleransi selama satu bulan kepada para pemilik warung untuk persiapan,” imbuh Sumami.
Dari pendataan yang dilakukan Polsek Juwana, kebanyakan PSK yang ada di Kompleks Jatiwangi berasal dari luar daerah Kabupaten Pati, seperti dari Purwodadi, Rembang, Jepara, bahkan ada yang dari Jawa Timur. (RED – LL)