REMBANG,MEDIATAJAM.COM _ Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Rembang (Amar) mengencam keras isu SARA yang berkembang luas di media sosial terkait dirobohkannya tenda pro kontra pabrik semen , Amar menilai Isu itu menjadi persoalan sensitif dan rawan mengundang kegaduhan warga.
Syarifuddin Ahmad, Ketua AMAR menyayangkan bergulirnya isu-isu sensitif khususnya yang berkaitan dengan SARA dalam pro-kontra berdirinya pabrik semen di Rembang
“Kami telah turun ke lapangan melakukan investigasi terkait peristiwa sebenarnya yang terjadi di balik aksi pembongkaran tenda pro dan kontra pada Jumat (10/2/2017) malam pekan lalu
“Merujuk pada hasil ivestigasi yang kami lakukan dan dikuatkan dengan keterangan dari pihak yang berwenang, Wakapolres, bahwa fakta yang terjadi tidak sebagaimana yang tersebar di media sosial atau hoax,”ungkapnya saat menggelar jumpa pers Rabu (15/2/2017) siang,
Lebih lanjut kata Syarifuddin yang tinggal di Desa Sumbergirang Kecamatan Lasem ini mengungkapkan dalam aksi pembongkaran tenda tersebut tidak ada pembakaran Alquran dan perlengkapan ibadah seperti mukena, sarung, dan sajadah saat insiden pembongkaran tersebut.
“Isu semacam itu bisa menimbulkan keresahan atau kegaduhan di level bawah di Rembang. Dan yang paling dirugikan ya masyarakat Rembang sendiri. Kami minta warga tidak terbakar oleh isu murahan yang bisa menimbulkan konflik,” katanya.
Namun meski menyesalkan penyeretan isu SARA, Syarifuddin menyatakan tidak akan ikut melaporkan penyebar berita palsu itu kepada pihak kepolisian karena saat ini sudah ada pihak yang mengadukan persoalan tersebut kepada polisi.
“Kita memang sempat akan melapor ke polisi tentang penyebaran berita hoax di media sosial, tetapi karena sudah ada pihak yang berkenan melaporkan, ya sudah. Kita tidak ingin laporan bertumpuk-tumpuk,” tandasnya.
“Sejak pernyataan ini kami buat, kami atas nama masyarakat Rembang akan terlibat secara aktif dalam mengurai pro-kontra berdirinya pabrik semen di Rembang dengan memberikan kajian secara faktual kepada masyarakat,”tandasnya.**Hasan / Narto