Rembang,mediatajam.com – Selama 5 hari penggalangan dana untuk Ratna Maya, akhirnya terkumpul uang bantuan sebesar Rp 7.360.000.
Ratna adalah anak perempuan berusia 5 tahun penderita kelainan pigmen kulit, yang orang tuanya asli Desa Weton, Rembang, namun tinggal di Jl. Bambu Hitam Gg. Mild No. 74 RT 04 RW 01 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Bantuan dari masyarakat tersebut, pada Sabtu sore (10/10) diserahkan langsung oleh Winanto, pemilik rekening Bank Mandiri 1150007312921, yang turut membantu penggalangan dana. Winanto sama-sama asli warga Desa Weton, Rembang dan kebetulan juga tinggal di Jakarta.
Seusai menerima bantuan, ibunda Ratna Maya, Sri Rahayu mengaku sangat terharu. Ia bahkan tak kuasa menahan air matanya. Dengan nada lirih, Sri menyampaikan terima kasih atas kepedulian warga, sudi menyisihkan rezeki, guna membantu biaya pengobatan putrinya.
“Saya atas nama keluarga, mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur. Saya hanya bisa bersyukur, semoga Allah SWT yang membalas kebaikan bapak/ibu, mas mbak semua dan berkah untuk semuanya, “ tuturnya terisak.
Sri Rahayu menambahkan bantuan hasil donasi akan digunakan untuk biaya perawatan Ratna Maya, karena tiap 3 hari sekali harus mengganti perban yang membalut luka di bagian punggung, akibat kelainan pigmen kulit. Termasuk untuk menunjang biaya transportasi ke rumah sakit.
“Rencana mau operasi lagi, tapi kapan belum tahu. Ini kemarin baru komunikasi dengan dokter kulitnya. Minggu depan mau ngurus surat-surat rujukannya. Mohon do’anya semoga dilancarkan, sekali lagi terima kasih atas supportnya, “ imbuh wanita berusia 34 tahun ini.
Sebagaimana kami beritakan, Ratna Maya, bungsu dari 3 bersaudara, anak pasangan Eko Mustofa dan Sri Rahayu berjuang menghadapi penyakit kelainan pigmen kulit, yang semakin menyebar sejak usia 3 tahun.
Kelainan tersebut menimbulkan luka di punggung dan benjolan di dekat pundak yang harus dioperasi. Ratna biasanya mulai kesakitan, ketika berkeringat. Bahkan anak ini hampir tidak pernah memakai baju dan mendekatkan tubuhnya dengan kipas angin.
“Bu, kapan saya bisa pakai baju lagi, “ pertanyaan itu sering dilontarkan Ratna kepada ibunya.**SAN