Semarang, mediatajam.com – Sekilas memiliki gejala yang sama, kulit kering dan kulit dehidrasi ditandai dengan kurangnya kelembapan pada kulit. Namun, menurut dr. Febby Karina Panjaitan, seorang pakar Anti Aging, ada perbedaan antara kulit kering dengan kulit dehidrasi.
Normalnya, kulit memiliki kelenjar Sebasea yang memproduksi minyak untuk menjaga kelembapan kulit. Namun pada kulit kering, kelenjar Sebasea berjumlah sangat sedikit sehingga membuat kulit terasa kering.
“Tanda kering biasanya muncul garis berwarna putih ketika kulit tergores. Dan biasanya akan muncul kulit yang terkelupas di beberapa sisi,” ujar dr Febby pada temu media Bio Oil di Jakarta, Jumat 28 Oktober kemarin.
Sedangkan kulit dehidrasi, terjadi ketika seseorang kekurangan asupan cairan dalam tubuh, sehingga kulit terasa kering dan kusam. “Perbedaannya dikusam atau tidaknya, kalau kulit kering belum tentu kusam, kalau kulit dehidrasi itu pasti kusam dan kering,” tambah dia.
Untuk mengatasi kedua masalah kulit ini, Ia menganjurkan agar memperbanyak asupan cairan dalam tubuh. Dan kulit kering karena produksi minyak terganggu, bisa memilih pelembab dengan bahan dasar minyak untuk mengembalikan fungsi kelembapannya.
“Sebaiknya kulit dijaga agar tidak kering, karena kalau kering itu rentan sekali mengalami penuaan dini. Kulit yang kering akan mengalami penurunan elastisitas wajah sehingga garis dan kerutan akan lebih cepat muncul,” pungkasnya. (LL)