Mediatajam.com – Keputusan Twitter untuk menutup Vine tidak mengejutkan para bintang yang menggunakan platform tersebut.
Selama berbulan-bulan, mereka melihat bahwa jumlah view dari video mereka terus turun seiring dengan pindahnya pengguna ke platform pesaing, seperti Snapchat, Instagram dan YouTube.
Mereka sempat memikirkan untuk juga berpindah ke platformlain, seperti yang dilaporkan pertama kali oleh BuzzFeed pada bulan Maret lalu, tapi memutuskan untuk memberikan tim Vine satu kesempatan terakhir.
Mic telah membuat laporan yang menjelaskan secara detail tentang perjanjian yang ditawarkan oleh para bintang Vine. Tawaran ini tidak pernah terealisasi.
Menurut Engadget, 18 orang pengguna Vine bersedia membuat 12 video pendek orisinal per orang setiap bulan, asal tim Vine bersedia membayar USD1.2 juta (Rp15,6 miliar) per orang. Mereka percaya, video-video pendek ini akan dapat membuat para pengguna tetap menggunakan platform tersebut.
Jika tim Vine menolak tawaran ini, maka mereka akan menggunakan platform pesaing Vine, yang jumlah penontonnya lebih banyak dan menawarkan kesempatan menghasilkan uang yang lebih besar.
Selain itu, mereka juga meminta tim Vine untuk melakukan perubahan, seperti fitur filter komentar yang lebih baik untuk menghindari penonton yang mengganggu.
Pada akhirnya, Vine meluncurkan fitur tersebut. Namun, seorang pengguna merasa, Vine telah terlambat. Tawaran tersebut akhirnya ditolak oleh tim Vine, yang berujung pada ditutupnya Vine oleh Twitter minggu lalu. **As