Tajam News Kriminal

BNN Amankan 13 Tersangka Saat Grebek Pabrik Pil PCC Di Semarang

SEMARANG,MEDIATAJAM.COM _ Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggrebek sebuah rumah yang di jadikan tempat produksi Jutaan Pil Paracetamol ,Caffeine,dan Carisoprodol (PCC) yang berada di Jl. Halmahera Raya No 27 Semarang .

Dalam penggrebekan itu Petugas BNN mengamankan 13 tersangka terdiri dari dua pelaku utama dan 11 karyawan berikut barang Bukti yakni, mesin pencetak pil PCC, mesin press, mesin pengadul, pil PCC, carisoprodol, tepung, 17 drum paracetamol, 1 unit Luxio, 1 unit Evalia, Toyota Fortuner dan Satu buah senjata api merek Zettira beserta peluru karet juga ikut di amankan.

‘‘Jadi para pelaku ini luarbiasa mereka mendapatkan uang yang begitu besar dengan merusak generasi bahkan membunuh , dia yang menikmati dari penderitaan anak cucu kita ,bangsa kita ,dengan itu tadi dengan meracuni .”kata Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso saat menggelar jumpa pers di lokasi tempat kejadian, Senin (4/12/2017).

Di jelaskan Buwas,sapaan akrapnya Budi Waseso , Pabrik tersebut Dalam satu hari mampu memproduksi satu juta butir pil dengan nilai sebanyak Rp 90 juta rupiah bahkan menurutnya dalam satu bulan bisa menghasilkan 2,7 Miliar .

“Untuk sementara kita berhasil mengamankan barang yang sudah jadi sekitar 13 juta pil dan saya tegaskan ini baru lagkah awal selanjutnya kami akan melakukan pengembangan lebih lanjut karena selain barang bukti pil pihaknya juga mendapatkan catatan agen-agen penerima lengkap dengan besaran pesanan yang diminta inntinya kami akan berantas tuntas .”tandasnya.

Untuk di ketahui dari keterangan tersangka,pil pil tersebut sebagian besar sudah siap edar di berbagai daerah dan pangsa pasar yang paling besar adalah di daerah kalimantan , dikarenakan untuk pasar di Jawa mereka bersaing dengan jenis narkoba lainya .dan harga pun cukup murah kisaran 3 ribu sampai 6 ribu perbutir.

Sementara itu ,Kapolda Jateng Irjen Pol Condro kirono menambahkan bahwa pihaknya siap menindak lanjuti temuan tersebut secara gabungan bersama –sama antara Polri BNN dan Polda Jawa Tengah .

“jadi kita akan menelusuri dari hulu sampai hilir mengingat kasus ini sudah di monitor sejak lima bulan oleh BNN yang berawal dari kepri,solo,dan semarang dan polanya semua sama mereka menggunakan rumah kontrakan untuk di jadikan pengolahan ,pekerja di belakang sementara di depan tidak di gunakan fasilitas apa-apa .”Ujar kapolda .

Terkait dengan penggunaan Senpi Kapolda mengaku akan menelusuri ,cek ,apakah proses kepemilikan senjata api melalui prosedur, “kami akan cek apakah penggunaan senjata api dan peluru karet ini sesuai prosedur di Derektorat Intel Polda Jateng.”pungkasnya.**Sef