REMBANG,Mediatajam. Com – Guna menciptakan situasi kondusif menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018,Kepolisian Resor Rembang membentuk Satgas Nusantara di aula setempat, Senin (29/1/2018).
Kegiatan pembentukan Satgas dihadiri oleh Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso, Wakapolres Rembang Kompol Pranandya Subiyakto, serta jajaran Kabag, Kasat dan Kasi Polres Rembang, beserta seluruh Kapolsek Jajaran Polres Rembang
Dalam kegiatan tersebut Kabag Ops Polres Rembang Kompol Yohan Setyajid memaparkan bahwa Satgas nusantara adalah sebagai implementasi kebijakan pimpinan untuk mengantisipasi kerawanan gangguan pilkada serentak 2018.
“Untuk meminimalisir isu provokatif agar tidak berkembang menjadi konflik dalam pelaksanaan pilkada serentak 2018,”ungkapnya.
Sementara itu, dari 35 wilayah di Jateng, hanya 15 Polres yang melaksanakan Oprasi Satgas nusantara, salah satunya adalah Polres Rembang.
“Tugas pokok satgas nusantara ialah meminimalisir isu provokatif agar tidak berkembang menjadi konflik yg meluas,”urainya.
Dia melanjutkan, untuk sasaran itu yakni tokoh yang pro dan kontra terhadap pemerintah, tokoh yang pro pancasila, NKRI dan Bhineka tunggal ika, tokoh agama/ ulama moderat ataupun radikal, isu2 provokatif yang ada di media.
Tak hanya itu, dalam pelaksanaannya nantinya bakal dilakukan pembagian tugas masing masing. Yakni mulai dari Sub Satgas Managemen Sosial, Sub Satgas Managemen Media, Sub Satgas Kemitraan dan Sub Satgas Penegakan hukum
Sementara itu, Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso mengutarakan satgas nusantara ini adalah suatu ide luar biasa brilian sebagai kegiatan untuk menciptakan situasi kondusif menjelang pilkada serentak 2018.
“Indonesia adalah negara yg berbhineka tunggal ika dg masyarakatnya yang heterogin (berbeda), dari perbedaan tersebut akan menghasilkan suatu kemajuan,”ungkapnya.
Hanya saja, perbedaan tersebut bisa menjadi permasalahan kalau tidak dikelola dengan baik.
“Saya berharap sub satgas dapat bersinergi degan baik sehingga memperoleh hasil yang luar biasa,”pungkasnya.**Hasan Yahya