MEDIATAJAM.COM, KENDAL- Faisal Tanjung (23) Pengusaha Muda Asal Desa Nawangsari,kecamatan Weleri berhasil rebut juara di Kompetisi Wirausaha Muda Pemula, Prakualifikasi Technopreneur Tahun 2022,
Proses tahapan peserta merucut lima orang pemenang melalui berbagai tahap penjaringan, dari 50 jumlah peserta yang mengikuti kompetisi tersebut.
Adapun yang menjadi pemenang yakni, Muhammad Faisal Tanjung, Husni Mubarok, Abdul Ghofur, Finna Lanah Diyanna dan Elsa Gravionika.
Penyerahan piagam dan hadiah kepada lima pemenang tersebut dilakukan oleh Bupati Kendal Dico M Ganinduto dalam acara Resepsi Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Rabu malam (17/8/2022)
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto memberikan ucapan selamat kepada pemenang Kompetisi Technopreneur. Menurutnya program ini juga merupakan bentuk pemberian apresiasi kepada para pemuda yang aktif dalam dunia usaha, yang mana telah menunjukkan hasil, dan berpotensi untuk berkembang.
Keaktifan tersebut adalah wujud inisiatif yang berangkat dari idealisme mereka sendiri, dan prestasinya layak diberi penghargaan melalui kegiatan Kompetisi Wirausaha Muda Pemula.
“Diharapkan wirausaha muda pemula dapat meningkatkan semangat dalam mengembangkan usaha yang digeluti dan dapat terus bertahan, tumbuh berkembang secara mandiri dan berkelanjutan, serta berdaya saing tinggi,” ungkap Dico.
Pada kesempatan tersebut Bupati juga mengingatkan, kunci utama membangun Kabupaten Kendal adalah mempertahankan Sumber Daya Manusia (SDM), dan Pemrintah Kabupaten Kendal saat ini fokus memperhatikan produktivitas masyarakat Kabupaten Kendal lebih baik dan lebih unggul.
“Sehingga masyarakatnya akan lebih baik dan lebih sejahtera lagi. Selamat buat para pemenang. Semoga pengusaha muda Kendal lebih maju dan lebih handal,” ungkap Dico.
Salah seorang pemenang Muhammad Faisal Tanjung mengaku, dirinya bersyukur bisa Menjadi Juara Prakualifikasi Technopreneur 2022 ini. Ia merupakan wirausahaan yang bergelut di bidang usaha Kafe kopi yang diberi nama Waroeng Tanjong.
Tanjung mengungkapkan, materi yang ia paparkan adalah perjalanan usaha dalam mewujudkan Waroeng Tanjong. Dimulai dari awal mula bermodalkan uang 750rb, ia memulai usaha dalam bentuk angkringan dan sempat berganti-ganti bisnis di tahun 2014-2015.
“Saya mulai jatuh cinta sama kopi itu antara tahun 2016 hingga 2018. Kemudian mulai memahami seluk beluk kopi, mengembangkan produk dan mengikuti kompetisi seduh kopi, hingga akhirnya membuat produk sendiri dibarengi dengan pengenalan produk,” ungkapnya kepada mediatajam.com, Jumat malam (19/8/2022).
Baru pada tahun 2019-2020, Tanjung memulai mengenalkan produk kopi kemasannya sekaligus berpindah lokasi yang awalnya dari angkringan berpindah ke tempat baru menjadi kafe, dengan bekal strategi dan inovasi akhirnya berhasil mengembangkan usaha.
Namun di tengah mengembangkan usahanya, munculah yang namanya pandemi Covid-19 yang membuat banyak pengusaha terdampak. Tanjung pun tak luput dari dampak wabah yang memporak-porandakan perekonomian saat itu.
“Saya memulai dari awal lagi, sambil mencoba bertahan. Sedikit demi sedikit saya mulai bangkit meski di tengah masa krisis. Bahkan pada tahun 2020 saya melaunching produk kopi saya yang diberi nama Kopi Naik Kelas,” ujarnya.
Ia pun tak henti-hentinya belajar untuk berkembang. Tanjung juga mulai membenahi manajemen, untuk modal dirinya melangkah lebih maju.
Berkat kegigihan yang dilakukannya, pada bulan Juli 2021, kopi Naik Kelas sampai juga di tangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga S Uno, yang diperkenalkan langsung oleh Bupati Kendal, Dico M Ganinduto.
“Kopi Naik Kelas waktu itu dinilai sebagai salah satu inovasi produk unggulan UMKM Kabupaten Kendal, berupa kopi asli Kendal,” imbuh Tanjung.
Baru di tahun 2022 ini dirinya melanjutkan pengembangan bisnisnya, melalui ekspansi bisnis.
“Strategi pemasaran usaha kami dengan memanfaatkan influencer dan membagikan produk kopi Naik Kelas kepada masyarakat di event-event. Kami juga menyasar ke kafe atau kedai kopi, pasar swalayan, pusat oleh-oleh serta para penikmat kopi,” bebernya.
Namun Tanjung juga menyebut resiko usahanya, yakni meski produk kopi tidak busuk atau basi, namun bisa berkurang rasa dan aroma, jika disimpan lebih dari dua tahun.
“Untuk itu, kami menggunakan kemasan aluminium foil dan kode kadaluwarsa maksimal satu tahun untuk meminimalisir kerusakan,” ucapnya.
Sementara sebelumnya, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kendal, Achmad Ircham Chalid mengatakan, kegiatan dilaksanakan sejak Senin (18/7/2022).
Dengan rincian Senin (18/7/022) acara pembukaan dan pemberian motivasi, kemudian tanggal Selasa-Jumat (19-22/7/2022) presentasi pemaparan profil bisnis para peserta.
“Selanjutnya di bulan Agustus 2022 ini, telah dilakukan verifikasi lapangan untuk menentukan sepuluh besar. Kemudian terpilih lima orang yang menjadi pemenang Kompetisi Wirausaha Muda Pemula,” jelasnya.*”(Syifak//tajam)