Banyuwangi, mediatajam.com – hari ini, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Ngopi Sepuluh Ewu dengan menyuguhkan 10.000 cangkir kepada para pengunjung di Desa Adat Kemiren.
MY Bramuda selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemkab Banyuwangi menjelaskan, festival kali ini bertema “Sak Corot Dadi Saduluran” yang artinya sekali seduh membuat kita bersaudara.
“Istilah Sak Corot Dadi Saduluran ini yang jadi inspirasi kami menggelar Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang telah kita gelar rutin sejak empat tahun lalu. Minum kopi bersama ini menjadi sarana mempererat jalinan silaturahmi masyarakat Using, Kemiren yang sudah terkenal keramahan dan keluwesannya,” kata Bramuda.
Festival ini merupakan bagian upaya memperkenalkan kopi khas Banyuwangi, sekaligus mengenalkan tradisi minum kopi masyarakat daerah paling timur Pulau Jawa itu.
Di festival ini, kata Bramuda, setiap orang bisa duduk di halaman rumah siapa saja. Sang empunya rumah akan menyambut dan mengajak tamu yang hadir untuk mencicipi kopinya.
“Selain bisa menikmati kopi yang tersaji di halaman rumah-rumah warga, para pengunjung juga bisa menikmati pameran kopi lewat booth (tenda) yang disediakan panitia. Pameran kopi tersebut sudah dilangsungkan dua hari sebelum pelaksanaan Festival Ngopi Sepuluh Ewu,” ujarnya.
Kopi memang menjadi salah satu produk perkebunan andalan Banyuwangi. Pada 2015, produksi kopi di Banyuwangi mencapai 8.047 ton, naik dari 7.992 ton pada 2014. (LL)